"Bi. Apa lukanya masih perih?" Tanya Sara dengan ragu. Sudah setengah jam ia duduk di samping ranjang tempat Linda terbaring. Namun belum ada kata yang keluar dari bibirnya. Sara hanya mampu menunduk dan menggigit bibir bawahnya dengan canggung. "Sudah lebih baik Sara." Jawab Linda dengan suara lemah dan seraknya karena berteriak tadi. "Bi.. maafkan aku. Maaf..." Ucap Sara penuh penyesalan sambil menggengam tangan Linda. Sara terisak kembali memikirkan bagaimana rasa sakit yang dirasakan Linda karenanya tadi. "Ini bukan salahmu Sara. Tidak apa-apa. Jangan menangis." Bujuk Linda sambil mengelus rambut halus Sara dengan sayang. "Sejak mommy tidak ada. Aku tidak pernah merasakannya. Elusan dan pelukan Bibi mengingatkan aku dengan kehangatan yang mommy berikan padaku dulu." "Semua pelaya

