24

400 Words

Vino kembali fokus dengan laptopnya, sedangkan Yenni dengan malas-malas merapikan berkas-berkas yang berantakan yang sudah dikeluarkan dari lemari. ‘Rencana makan sama Pak Vino jadi gagal deh! Tu manusia berdua gak becus banget di suruh beli sesuatu!’ batin Yenni menggerutu sambil menyusun buku dengan kasar. Vino hendak keluar dari ruangannya sambil membawa laptop. “Pak Vino mau ke mana?” tanya Yenni. “Saya mau cari udara segar, di sini banyak debu, kamu cepat bereskan itu semua terus kalau bisa kamu pel lantainya biar debunya hilang, saya tidak bisa duduk di ruangan yang banyak debu,” ucap Vino tanpa menunggu jawaban dari Yenni segera keluar dari ruangannya. “Apa? Gua juga harus pel ini? Gila! Seharusnya si cewek kampungan itu yang ngerjain ini semua! Ah, sialan!” umpat Yenni. Dia b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD