Prolog

569 Words
Jika Ashley tau pindah ke New York berarti melepas Edward, ia tidak pernah memilih opsi tersebut. Ashley lebih baik bersama Alec di San Fransisco. Tapi, bom waktu itu sudah meledak. Pilihannya sudah terbuat dan Ashley tidak bisa mengendalikan waktu. Benarkah? Ashley memperhatikan layar komputernya sambil menatap catatannya di sticky note miliknya. Hancur sudah! Ashley bahkan tidak bisa berpikir lagi. Ashley bahkan meletakkan setrika di dalam lemari es! Ashley yakin dia sudah menggila! Namun, meskipun tau semua akan berakhir seperti ini, Ashley tetap akan memilih hal yang sama. Ashley jelas membutuhkan pekerjaan ini untuk adiknya, Jake. Ini gawat! Ashley harap Mr Stone tidak memecatnya! Well, meskipun Ashley sedikit dekat dengan Mr Stone, ia tidak mengharapkan pengecualian untuknya. Jika tidak, Ashley akan menjadi pusat gosip lagi di kantornya. Ashley menidurkan kepalanya di meja sambil memandang ruangan kosong. Semua orang sudah pulang dan Ashley memilih untuk menyelesaikan semua tugas yang tertinggal. Seharusnya, Ashley tidak pernah mengajukan cuti! Perlahan Ashley memejamkan matanya. Ia mendengar langkah kaki mendekat. Siapa yang masih bekerja di jam segini? Ya Tuhan! Ashley semakin memejamkan matanya. Gosip Ashley sang Dewi cinta putus sudah menyebar di perusahaan yang kecil ini. Ashley tidak ingin mendengar hiburan dari siapapun. Maka, Ashley memilih memejamkan matanya rapat-rapat. "Ash?" panggil seseorang. Ashley meneguk ludahnya. Itu suara Caver Stone. No! Ashley sudah menghindar seharian dari Caver dan ia tidak ingin bertemu dengan laki-laki itu. Ashley selalu bertindak sebagai bos untuk urusan cinta. Ia selalu mengejek Caver yang minim pengalaman. Sekarang, apa yang akan dilakukan Caver? menertawakannya? Hah! Tentu saja tidak, bukan? Caver sudah meminta Ashley menjadi muridnya. Seorang murid tidak akan menertawakan gurunya, kan? "Ash?" panggil Caver lagi. Ashley membenci setiap kali Caver memanggilnya Ash. Ya, memang itu berarti debu. Tapi, bukan itu saja. Caver selalu menggoda Ashley dengan mengganti 'Ash' menjadi 'Ass'. Pergi saja! Lebih baik dia pergi saja. Langkah kakinya berhenti tepat di samping Ashley. Caver memang sialan b******k! Dia selalu memilih yang bertentangan dengan kemauan Ashley. "Ash?" panggil Caver lagi. Pergi saja sana! Ya Tuhan! Tidak bisakah Caver meninggalkan perempuan sakit hati sendirian? Ashley ingin sekali mengutuk Caver menjadi jomblo seumur hidup. Namun, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Ashley mendengar gerakan Caver. Bagaimana, suara kalungnya bergerak dan berdenting saat terkena permukaan meja. Ashley bisa mendengar dengan jelas semuanya dan ia jelas merasakannya. Demi Tuhan! Caver baru saja menciumnya! Ashley tidak bisa menahan dirinya. Spontan ia segera membuka matanya. Pertama kali yang dilihatnya adalah tawa laki-laki itu. b******k! "aku tau kau tidak tidur" ujar Caver geli. Ashley melotot. Caver menggodanya lagi. Namun, ia bisa merasakan dahinya yang memanas. Ashley masih bisa merasakan betapa lembut Caver ketika menciumnya. Ya Tuhan! Pria berandalan ini benar-benar gila! "Jadi, kau sebaiknya tidak melakukannya" ujar Ashley kesal. Caver mengindahkan Ashley. Ia menarik laptop perempuan itu lalu mematikannya tiba-tiba. "tidak! apa yang kau lakukan?" teriak Ashley kesal. Caver memasukkan tangannya ke jeans lalu mengedikkan bahunya acuh. "waktu kerja sudah usai" "Tapi..." Caver memberi isyarat kepada Ashley untuk diam. "Ayo sayang" Ashley mengernyit sambil memperhatikan Caver. Laki-laki itu berdecak sambil mengangkat laptop Ashley dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya menarik tangan perempuan itu lalu menggenggamnya erat. "Caverrr!!!" "ssshh! Simulasi selanjutnya, menghibur pacar yang badmood" Ashley kehilangan suaranya. Caver tidak mengejeknya, tidak juga memintanya untuk bersabar. Ashley tau ini bukan waktunya untuk simulasi bodoh Caver. Tapi, Ashley tetap diam. Entah mengapa, sudut hatinya menyukai bagaimana Caver mengatasi masalahnya. Ya, Ashley menyukai cara Caver yang ini. Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD