#1: I have to

1072 Words
Ashley menatap deretan bangunan pencakar gedung dengan ekspresi bodoh. Matanya memandangi keadaan sekitar dengan jantungnya yang berdebar kencang. Ini gila! Pada akhirnya, Ashley berhasil berakhir di kota sebesar ini. Ashley bahkan tidak mempercayainya. Namun ini adalah sebuah fakta yang tidak terelakkan. Ashley melebarkan senyumnya sambil membawa kopernya dengan sukacita. Ashley Connor! Kau berhasil mendarat di Los Angeles dengan sempurna. Walaupun ,yeah, sebenarnya Ashley tidak yakin kata mendarat adalah kata yang tepat. Ashley Connor berjalan di antara ratusan manusia yang berjalan melewatinya dengan cepat. Mereka bahkan tidak punya waktu untuk memperhatikan penampilan Ashley yang konyol. Ashley hanya membiarkan rambut merah bergelombangnya disanggul berantakan, sweater berwarna merah yang sudah lusuh, fade jeans berwarna biru dengan lubang di kaki kirinya dan sepatu kets berwarna merah yang juga pudar. Benar sekali! Ashley butuh pertolongan. Sangat! Lebih tepatnya, Ashley butuh pertolongan untuk masalah keuangannya yang pelik. San Fransisco tidak memberi opsi yang menarik sama sekali. Dan Ashley, mempunyai seorang adik yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas untuk dibiayai sekarang. Namanya Alec Connor. Ashley sering memanggilnya Ant karena dia lebih muda darinya. Namun, pertumbuhan Alec sangat menyebalkan beberapa tahun terakhir. Alec yang biasa dipanggilnya si kecil semut kini sudah melebihi tingginya dan bahkan dengan jarak yang jauh. Alec jelas punya potensi. Adiknya itu sangat menggilai mesin dan ia terus menyembunyikan hobinya hanya karena kondisi finansial keluarganya. ya, katakan saja Ashley memang nekad datang ke kota sebesar ini sendirian. Namun, Ashley menemui jalan buntu. Ia butuh gaji yang lebih besar dibandingkan gaji yang ditawarkan di kota San Fransisco. Ashley tidak malu dengan penampilan anehnya. lagipula, Ashley sudah memantapkan dirinya untuk bekerja demi masa depan Alec. Jika Alexa berhasil, Ashley yakin kedua orangtuanya akan bangga padanya. meskipun orang-orang mengacuhkan Ashley, ia yakin keberadaan dirinya sangat jelas terlihat terlebih di tengah masyarakat Los Angeles yang memilih warna gelap dan muda. Apa masyarakat Los Angeles tidak bisa menemukan warna lain? apa mereka tau warna biru itu terlihat indah? Merah terlihat berani? dan putih terlihat suci? astaga! pikiran konyol macam apa yang melintas di benak Ashley. Ashley menghela napas. Mereka bilang penginapan Mrs Gally adalah satu-satunya yang bisa dijangkau Ashley dengan lokasi yang cukup dekat dengan kantornya. Masalahnya, ini pertama kalinya Ashley datang ke Los Angeles. Ashley lebih terlihat konyol sekarang karena tidak tau jalan. Ashley bahkan mendapat jackpot saat ia menelpon penginapan Mrs Gally. Seorang perempuan muda bernama Rossy yang mengangkat telpon dan berbicara dengan ramah mengenai Mrs Gally yang tidak bisa lagi mengurus penginapan. Ashley mengira kesempatannya untuk mendapat tempat tinggal dengan harga murah menghilang. Padahal, Edward sudah bersusah payah membantunya mencari penginapan. Tapi, Rossy justru menawarkan sesuatu yang lain yang tidak bisa Ashley tolak sama sekali. Rossy menawarkan Ashley untuk mengurus penginapan. Ashley harus mengurus kebersihan, mencatat pembukuan dan memberi laporan sebulan sekali. Sebagai gantinya, Ashley bisa tinggal di rumah Mrs Gally tanpa biaya dan ia akan mendapat bagi keuntungan dari penginapan Mrs Gally sebesar 10% keuntungan. Sepertinya, Los Angeles memang memberikan kesempatan yang menarik untuk Ashley. Buktinya saja, Ashley mendapat keberuntungan yang tidak disangka seperti ini. Alec tinggal bersama pamannya yang sendirian. Pamannya bercerai dengan istrinya dua tahun yang lalu. Beruntung, pamannya yang menawarkan Alec untuk tinggal bersamanya. Ashley tidak bisa tenang meninggalkannya Alec sendirian disana meskipun sebenarnya, Ashley yang seharusnya dikhawatirkan. oke! Jadi, Ashley tersesat. Sial! Ashley tidak menyangka ia bisa tersesat di jalan semodern ini. Masalahnya, Ashley hanya punya satu hp usang yang tidak bisa digunakan untuk internet. Ashley baru saja menjualnya kemarin dengan beberapa barang berharga lainnya untuk ongkosnya ke Los Angeles. Haruskah Ashley bertanya arah? kenapa Los Angeles terlihat sibuk sekali? Ashley masih memegang nama jalan dimana penginapan Mrs Gally berada. Ashley memandangi alamat di tangannya. 1710 N McCaden Pl, Los Angeles. well, bukankah ada ratusan ribu jalanan di Los Angeles? Seharusnya Ashley tidak pernah menjual smartphonenya. Mungkin Ashley harus menyetujui ide Alec untuk menjual smartphonenya dibandingkan milik Ashley. "kau menghalangi jalanku" ujar seseorang. Ashley menoleh. Di belakangnya, berdiri seorang laki-laki dengan tubuh tinggi yang menatapnya malas. Laki-laki ini memakai celana jeans yang bolong dimana-mana. Tapi, Ashley tau, celananya bolong karena gaya. Bukan seperti Ashley yang menganggapnya sebagai gaya. Laki-laki itu memakai kaos kebesaran berwarna putih dengan kalung yang ia pakai. Lebih dari itu, ia mempunyai alis tebal dengan rambut berwarna hitam. Matanya memandang Ashley dengan pandangan menilai sementara mulutnya masih sibuk mengunyah permen karet. Ashley bisa merasakan aura bahaya yang menguar dari laki-laki itu. Tunggu dulu, apa itu tato? Ashley meneguk ludahnya. Ia memandang sekitarnya namun sekali lagi tidak ada yang mempedulikan mereka. Kening laki-laki itu mengernyit kemudian ia tertawa geli. "kau tersesat, Ms?" tanyanya lagi. Ashley mencengkram kopernya dengan kuat. Intuisi laki-laki ini tepat. Apakah Ashley terlihat kebingungan? Kenapa laki-laki ini bisa membacanya? Apa pada akhirnya Ashley tidak bisa sampai ke Penginapan Mrs Gally dengan nyaman dan justru diculik oleh laki-laki asing yang terlihat berbahaya dengan tato? Tunggu dulu! Apa Ashley melihat anting berwarna hitam di telinganya? lihat juga rambutnya yang berantakan. Astaga! Ashley lebih baik menjauh segera. "dengan semua rasa hormatku, sir! jalanan ini luas" ujar Ashley lalu memberikan senyum formal. Laki-laki itu terkejut mendengar jawaban Ashley. Matanya memandang Ashley lalu detik kemudian ia tertawa geli. Pandangannya menilai Ashley dari atas hingga bawah. Lalu, matanya berhenti di celana Ashley yang bolong. Hell! Bukankah ia baru saja mempermalukan Ashley? Ini tidak adil! "aku tau" ujarnya. laki-laki itu menjejalkan tangannya ke kantong. Ia berjalan mendekat namun Ashley tetap berdiri tegak. Dia tidak akan diculik di tengah keramaian kan? orang-orang akan membantunya kan? Seiring dengan menipisnya jarak di antara mereka, jantung Ashley berdebar karena adrenalinnya. Ya Tuhan! Ashley bahkan belum bekerja sama sekali. Jangan-jangan laki-laki ini akan menculiknya lalu menjualnya? Sial! Tubuhnya yang tinggi membuat Ashley terintimidasi. Merasakan bahaya, Ashley memaksa dirinya untuk bergerak. Lagipula, kenapa Ashley hanya bisa mematung disana? Ashley mencengkram kopernya dengan kuat lalu berbalik untuk mengabaikan eksistensi laki-laki itu. Namun, laki-laki itu tidak pernah melewatinya. Merasakan dirinya diikuti, Ashley menoleh dengan perasaan takut. Sial! Laki-laki itu mengikutinya sambil memandang kopernya. lagipula, bukankah aneh laki-laki itu menegur Ashley masalah jalan sementara jalan di antara mereka membentang dengan luas? Ashley menoleh sekali lagi. Di saat itulah kesalahan Ashley. Karena, laki-laki itu tepat berada di belakangnya, menarik tangannya untuk menghentikannya sementara matanya memandangi Ashley dengan mata biru lautnya yang kontras dengan anggota tubuh lainnya yang identik dengan gelap. Ashley terdiam di tempatnya. Jantungnya berpacu kencang. Sial! Apa yang akan terjadi dengannya? Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD