Bab 3

1531 Words
Sudah dikatakan sebelumnya, bukan? Jika benteng pertama itu adalah benteng yang memisahkan antara kerajaan atau kastil dengan para pejabat tinggi namun tidak terlalu atau tidak sepadan dengan apa yang ada di dalam benteng terdalam. Atau belum? Benteng pertama ini adalah benteng terdalam. Biasanya, banyak orang yang masuk dan keluar adalah orang-orang dengan jabatan tinggi atau bahkan ada pertemuan dengan pihak kerajaan atau bahkan pertemuan khusus ketika malam khusus yang diadakan oleh kerajaan. Bahkan Misca tidak pernah menyukai apa yang biasanya ayah dan bundanya lakukan jika ada perjamuan atau bahkan pesta di dalam istananya. Mungkin Misca memang selalu bersembunyi. Tidak dikenali oleh siapapun namun tetap saja, Mischa tidak menyukainya karena dia sering kali berjalan-jalan sendirian dan tentu saja tidak ada orang yang seumuran yang bisa diajak berbicara dengannya. Bahkan pernah Misca kabur dari acara itu dan berolahraga di luar istana. Tentu saja ditemani Christoff. Dia selalu ada ketika Mischa membutuhkannya. Bahkan jika Mischa kesepian, Chris akan mednatanginya seperti mereka punya ikatan batin dimana Mischa sedih dan Chris selalu datang untuk menghiburnya. Hari ini, adalah hari besar untuk Mischa dan juga Chris. Mereka akan naik ke benteng pertama dimana tidak ada lagi yang bisa naik ke sana selain petugas keamanan dan pertahanan. Mereka cukup bangga mengenakan pakaian seperti pakaian zirah itu naik ke sana dan meninggikan dagunya. Mungkinkah semua orang seperti itu ketika mendapatkan baju zirah dan memakainya layaknya mereka mendapatkan penghargaan sebesar mungkin dan menempelkannya di d**a mereka. Sehingga mereka bisa saja menangadahkan dagu mereka setinggi itu. Padahal masih ada tahapan lain yang tentu saja tidak sepadan dengan mereka yang masih pemula. Di baju zirahnya, mereka hanya punya satu pin. Tanda bahwa mereka adalah salah satu anggota pertahanan benteng ini. Mereka berdua bahkan meneguk ludahnya susah payah ketika sudah berada di atas benteng. "Wah, lihatlah kota itu. Ramai tidak seperti di dalam benteng." Kata Mischa membandingkan luar dan dalam benteng. Mischa melihat banyak bangunan cukup megah di bawah sana, di luar benteng pertama dan juga banyak orang yang beraktivitas di siang hari seperti sekarang. Mischa juga melihat ada pasar di ujung benteng. Dimana Mischa bisa menebak jika itu adalah benteng kedua setelah benteng ini. Ada tiga benteng. Benteng pertama adalah yang melindungi kastil kerajaan, rumah raja, rumah penasehat dan mentri-mentri kerajaan. Ada pasar juga yang ada di ujung benteng. Benteng ini dibuat melingkar. Mengelilingi kerajaan yang ada di ujung benteng terdalam. Benteng ini dibuat cukup lama dan cukup tua sehingga bisa dikatakan jika benteng ini bisa saja kuat atau bisa saja roboh. Di ujung benteng terdalam ada sebuah tembok tinggi yang dimana asalnya adalah tanah yang tinggi. Dibuat benteng dan menjadi benteng terakhir untuk di serang jika ada serangan. Di benteng itu, menempel kastil kerajaan yang tentu saja pertahanannya cukup aman dan terkendali. Sangat terlindungi dan juga sangat susah untuk di tembus walaupun dengan serangan yang luar biasa. Penjagaan di sana bukan penjagaan abal-abal yang bisa kalah dalam sekali pertempuran. Bahkan ayahnya Chris sering kali di tarik ke sana jika ada keributan antara penduduk atau bahkan antara raja dan raja. Bukankah itu menadakan jika penjaga di sana bukanlah penjaga pertahanan biasa? Ayahnya Chris sering sekali keluar masuk benteng yang katanya di luar benteng terluar ada monster yang bernama Agres. Bahkan di dalam kerajaan saja Mischa diajarkan bahwa Agres benar adanya. Sejarahnya juga Misca diajarkan. Maka dari itu, Mischa penasaran sampai pada akhirnya ingin melihat sendiri bagaimana Agres di alam bebas. Oh iya, Mischa sendiri sangat mempercayai ayahnya Chris karena dia benar - benar bisa masuk dan keluar juga berkunjung ke kerajaan lain dengan ratusan bahkan ribuan Agres di luar sana. Sepertinya, ayahnya Chris sudah mengetahui kelemahan dan juga apa yang ditakuti oleh Agres. Mungkin, lain kali, jika Mischa bertemu dengan ayahnya Chris dia akan bertanya apa dan kenapa Agres ada dan juga apa yang menjadi kelemahan Agres di luar sana. Di pembelejarannya di dalam kerajaan Mischa hanya mendapatkan beberapa detail yang dipelajariya dari Agres. Tidak sampai sedetail itu. Hanya saja, Mischa tahu beberapa point penting. Cukup sampai situ saja. Agres adalah mahluk atau monster yang aktif pada sore atau malam hari. Biasanya Agres akan mulai muncul ketika matahari tenggelam sampai matahari terbit lagi untuk mencari makanan untuk diri mereka sendiri. Makanan yang mereka makan adalah daging. Entah itu daging hewan yang mereka temukan dalam semalam, atau bahkan daging manusia sekalian. Dimana Mischa harus mencari tahu sendiri nantinya bagaimana Agres makan dan mencari makan untuk dirinya sendiri. Mischa juga mengetahui bagaimana Agres hidup. Mereka hidup perorangan. Meskipun banyaknya Agres di luar sana sampai tidak terhitung, tapi mereka mencari makan untuk dirinya sendiri. Hutan yang luas memberikan mereka peluang untuk bisa makan setidaknya sampai tiga hari tanpa makanan. Untuk tidur, Agres biasnaya bersembunyi ketika matahari di siang hari sampai sore hari. Mereka membenci udara panas walaupun terkadang ada Agres yang mencari makanannya di siang hari. Menurut para penjaga yang pernah Mischa dengar, Agres sengaja makan atau mencari makan di siang hari karena mereka lapar. Mereka yang bangun di siang hari biasanya tidak mendapatkan makanan di malam hari karena harus bersaing dengan ratusan bahkan ribuan agres dalam semalam. Mereka jua bisa tidur dimana saja asal tersembunyi dari sinar matahari yang terik. Agres sendiri memiliki banyak kelompok. Walaupun mereka terkenal dengan makhluk yang 'bodooh' dalam pikirannya, mereka bisa mengenali siapa musuh dan siapa teman mereka. Jika benar mereka bodooh mungkin mereka akan memangsa sesama agres atau lebih parahnya mereka tidak akan memangsa makanan yang akan mereka makan yang dimana merupakan hewan atau manusia secara acak. Mereka juga bisa menangkap manusia yang bahkan bisa berlari, bersembunyi atau bahkan menghindari mereka. Maka dari itu, kebanyakan yang meninggal atau menghilang di dalam hutan dipastikan sudah di seraang, di koyaaak atau bahkan di cabbik habis - habisan oleh agres karena tak jarang mereka yang menghilang di hutan terus - terusan menghilang tanpa di ketahui jejaknya. Mischa sekarang sedang bersama penjaga lainnya yang pernah keluar dari benteng pertama. Benteng paling luar di antara benteng lainnya dan tentu saja benteng yang bisa saja menjadi sasaran utama sang Agres. Mischa tidak bertanya banyak tentang Agres pada orang itu namun orang itu mengatakan detail dan menceritakan pengalaman yang sering kali mereka jumpai jika mereka keluar dari benteng terluar. "Jarak kerajaan antar kerajaan sangat jauh. Jika berjalan kaki, mungkin akan sampai dalam seminggu ke kerajaan yang lainnya." Kata orang itu. Mischa hanya mendengarkan tanpa bertanya lebih. Yang lebih giat bertanya adalah Chris yang memang ia ingin tahu apa yang ada di benteng bagian terluar itu. "Benarkah?" tanya Chris, "kalau begitu, kalian harus menginap di dalam hutan yang gelap itu dan bisa - bisa di serang kapan saja oleh agres?" Tanya Chris lagi untuk mengetahui detailnya. Selebihnya, orang itu mengangguk, "benar." Katanya, "terkadang kami tersiksa karena kami tidak bisa tidur." Kata orang itu lagi. Bahkan Mischa tidak mengetahui nama sang penjaga itu. Selanjutnya, Mischa hanya mendengarkan apa yang ingin ia dengarkan. "Kami terlalu was-was dalam keadaan malam hari di dalam hutan itu. Bahkan, kami tidak sempat dan tidak ingin terlihat mencolok jika menggunakan api unggun untuk menghangatkan tubuh kami." Katanya lagi, "namun, seiring berjalannya waktu, kami sudah tidak se was - was pertama kali keluar dari benteng." Ucapnya menatap Mischa. Mischa yang di tatap tergagap karena ia takut penjaga itu mengenali dirinya sebagai putri kerajaan. "Kenapa bisa begitu?" tanya Mischa pada akhirnya mengalihkan pandangan orang itu sehingga orang itu menarik napasnya dan tentu saja menarik lagi napas untuk melanjutkan perkataannya. Ceritanya berlanjut ke masa dimana mereka sudah tidak takut untuk menyalakan api unggun. Mereka setidaknya mengetahui hal - hal yang bahkan mereka sendiri menyadarinya bahwa pengalaman memang pembelajaran yang paling berharga. Menurut mengalaman orang itu, mereka sudah tidak takut menyalakan api unggun karena tenyata Agres memang takut terhadap cahaya. Mereka tidak akan menyerang selama cahaya itu lebih besar dari ukuran manusia. Mereka hanya akan menyerang ketika api itu padam dan tentu saja api kecil membuat mereka merasa bahwa itu adalah waktu mereka untuk menyerang orang-orang yang dengan beraninya menyalakan api unggun di hutan lepas seperti ini. Mereka yang mana agres itu sudah bisa menyerang, manusia harus sigap dan dengan secepat kilat mengeluarkan pedangnya atau bahkan mengeluarkan senjatanya yang bisa untuk melukai agres yang akan menyerang mereka. "Di dalam perjalanan menuju kerajaan-kerajaan lainnya, tentu saja biasanya kita banyak mmembawa perbekalan. Namun, bukan hanya untuk kita." Kata orang itu kini menatap benteng yang cukup jauh dari jangkauan mereka saat ini. "Kami juga membawa bekal untuk di simpan di beberapa tempat yang dianggap menjadi tempat pemakaman teman kami yang hilang dan meninggal karena agres." kata orang itu lagi dengan helaan napas berat di akhir kalimatnya. "Apakah di setiap perjalanan keluar sana pasti ada satu atau beberapa orang yang hilang sehingga kalian menyimpan makanan untuk orang-orang yang hilang tersebut?" Kini Mischa yang bertanya. DIa benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi. Dia benar-benar menanyakan apa yang membuat mereka berpikiran harus menyimpan bekal makanan mereka untuk orang hilang yang sudah bisa dikatakan meninggal dan tentu saja tidak akan pernah kembali lagi ke sisi mereka. "Apa maksudmu, gadis kecil?" tanya orang itu kepada Mischa. Mischa menelan ludahnya, "aku tidak habis pikir, kenapa kalian masih berharap pada orang yang jelas-jelas tidak akan kembali ke sisi kalian dan berharap mereka akan kembali? Itu tidak akan mungkin." Kata Mischa, "setidaknya itu yang dikatakan orang-orang di sekitarku ketika menyadari bahwa aku juga kehilangan orang di luar sana."

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD