"Jalan, Pak!" Perintah Barra kepada supir sesaat ia melompat masuk ke dalam taksi yang menunggunya. "Gimana, Bar? Mereka percaya?" Tanya Alma tak sabar. "Aku sogok sama sisa uang booking yang masih dua hari itu. Aku bilang kita buru-buru mau kejar kereta ke Jakarta." "Jakarta?" "Untuk mengecoh. Karena cepat atau lambat mereka akan tahu juga. Yang booking penginapan kan, Dominik. Dan mereka menyimpan datanya. "Oh!" Alma menepuk keningnya. "Tau gitu kita langsung kabur aja, enggak usah bilang-bilang." "Mereka akan tambah curiga. Kita buat resepsionis enggak curiga untuk mengulur waktu." "Apa Dominik sudah di jalan?" Barra melirik jam di ponselnya. "Mestinya sih, sudah," sahutnya seraya membuka ponsel lalu menekan nomor Dominik. Namun beberapa saat kemudian Barra menutup ponselnya kem

