Seperti biasa, teriakan para siswi yang menyebutkan nama seorang siswa tertampan di sma tuna bangsa selalu terdengar. Sang idola tidak peduli. Ia berjalan santai. Ekspresi wajahnya juga datar
muhammad reyhan sutomo , nama mahluk tertampan sekota jakarta. Berjalan dengan santai tak memedulikan kiri kanan. Hanya menatap dan melangkah ke depan. Tiba - tiba sesosok gadis memeluknya dari belakang.
"reyhan, tolong terima perasaanku. Aku mohon. Aku sudah tidak kuat menahan perasaanku lagi," ujar gadis tersebut sambil berlinang air mata.
Set.
reyhan melepas paksa pelukan gadis tersebut. Tanpa memedulikan perkataan dan permohonan sang gadis, reyhan kembali melangkahkan kaki panjangnya ke depan.
"reyhan! Tunggu!" teriak gadis itu. Ia merasa kesal karena tak pernah dipedulikan oleh reyhan. Ia pun mengikuti randa sampai ke depan ruang kelasnya.
"reyhan!" bentak gadis itu. Menghalangi jalan masuk ke kelas.
reyhan menatap tajam kepadanya. Ia sudah lelah dikejar oleh gadis murahan yang mengaku cinta mati tapi rela memberikan mahkotanya untuk pria lain yang bukan suaminya.mahkota yang seharusnya perempuan itu jaga. randa bukannya cemburu, tapi ia muak dengan sikap anita, gadis yang selalu mengejarnya tanpa henti. Pada akhirnya anita malah melakukan sesuatu yang tak pantas dilakukan oleh pelajar SMA dengan lawan jenisnya.
"Tunggu, reyhan!" seru meli tak mau menyerah. "Aku ingin bicara," tambahnya.
reyhan tetap tak mengindahkannya. Ia malah hendak mendorong anita sebelum seseorang menahan tangannya.
"reyhan, jangan kasar begitu sama perempuan. Ibumu dan aku juga perempuan lho," ucap seseorang.
reyhan menoleh ke belakang. Sesosok gadis cantik nan mungil tengah tersenyum manis kepadanya. reyhan kalah dengan senyuman manis itu. Ia pun diam.
"Nah, anita. Kau kenapa? Ku lihat dari tadi kau mengejar reyhan terus. Apa ada sesuatu yang penting hingga kau mengejarnya ke mari sambil berlari di lorong? kau lupa jika tidak boleh berlari di lorong?" tanya putri, guru magang yang baru dengan nada bicara yang berbeda, terdengar bijak dan dewasa. Ia menarik tangan reyhan agar mau mendengar apa yang anita katakan.
"Cepat katakan!" perintah reyhan kepada anita dengan nada dingin dan tatapan tajam tanda tidak suka.
"A..aku tidak suka reyhan dekat dengan gadis murahan macam si putri itu ! Dia.." jawab anita sambil menunjuk dengan jari telunjuk kirinya ke arah putri yang tidak tahu apa - apa. "..dia w************n yang udah tua. Suka brondong dan juga gak pantas sama reyhan yang sempurna!" jawab anita dengan nada tinggi dan menusuk ke hati orang yang sedang ia hina.
"ani..ta!!" bentak reyhan hendak menampar anita tapi lagi - lagi putri menahannya.
"anita, tolong jaga perkataanmu. Ini di sekolah, tempat mencari ilmu. Bukan tempat untuk mencari cinta. Dan juga..maaf saja. Saya memang sudah berumur dan lebih dewasa dari kalian tapi..anita. Tidak ada seorang perempuan manapun yang rela disebut perempuan murahan oleh seseorang yang jelas melakukan seks di bawah umur tanpa hubungan pernikahan," balas putri dengan nada dingin.
Skakmat. anita tersindir. Ia lupa jika ia pernah melakukan seks dengan pria lain, di antaranya adalah adik kelasnya,dan kekasihnya juga guru magang yang masih muda.
"Oh iya,anita. Saya pinta jangan berbuat keributan lagi jika tidak ingin berurusan dengan guru bk atau mendapat surat peringatan," tambah putri. Ia membela diri karena telah dihina oleh murid sendiri yang kelakuannya lebih murahan darinya. dia hanya tertidur dengan reyhan, tidak melakukan apapun yang di luar batas. Lagipula putri tak mempungkiri jika dirinya memang sedikit terpesona terhadap bocah tersebut.
reyhan terpesona. Ia lebih merasa kagum dengan sikap tetangganya sekaligus guru magangnya yang tegas dan juga dewasa. putri benar - benar gadis impiannya. Ia tersenyum iblis.
"Kau..dasar guru sialan!!" seru anita langsung menampar wajah putri.
Plak. anita menampar wajah putri.
putri hanya tersenyum tidak menampakkan wajah ketakutan ke anita.guru cantik itu tersenyum dan melipat kedua tangannya di dadanya dan perlahan mendekati anita dengan mata yang tajam.
" apa!? anita risih dilihat tajam oleh orang yang dianggapnya merebut reyhah darinya.
putri terkekeh
" hm,tenang anita.aku bukanlah perempuan yang mudah nangis hanya tamparan saja.seharusnya kau yang malu karena perilaku bar-barmu itu,hm?" ucap putri panjang lebar
" cih,dasar w***********g "? anita hendak ingin menampar putri kembali namun putri menahannya dan mendorong tubuh anita hingga ia terjatuh.
" kau!!! kau hanya guru berani kau mendorongku hah," teriak anita.ia memandang reyhan dengan tatapan sendu seolah minta perhatian." reyhan,lihat dia melukaiku seharusnya kau membela aku dong ?" lanjut anita
reyhan ingin sekali menampar anita namun putri menahan mengerti tatapan putri randapun menurut saja.
" aku memang hanyalah seorang guru nona anita.tapi walau aku seorang guru tapi aku juga seorang wanita yang memiliki rasa ?" ujar putri.ia perlahan mendekati anita." aku ada hadiah untuk nona anita " tambahnya.
plak.putri menampar wajah anita dengan sangat keras didepan umum.
" kenapa?!! mau marah hm"? ejek putri ke arah anita.karena tidak tahan malu anita pun pergi dengan rasa malu.
"putri, kau tidak apa - apa?" tanya reyhan merasa khawatir karena ia diam saja saat anita menampar pipi tembem guru kesayangannya . Tangannya menyentuh pipi putri tapi secepat kilat putri menangkis tangan reyhan walau putri membalasnya dengan menampar wajah anita.
"Masuk ke kelas, reyhan!" perintah putri dengan nada datar dan ekspresi wajah yang berbeda.
reyhan patuh saja kepada putri. Ia pun memasuki ruang kelas lalu selfi di belakangnya.
Mereka berdua disambut tepukan tangan dari seisi kelas mereka.
"Wah!! kak putri hebat!!" seru salah satu siswa dengan rasa kagum.
"kak putri wonder woman! Udah ngalahin nenek sihir!" seru temannya.semua muridnya memanggilnya " kak putri " bukan bu guru pada umumnya.
"kak putri hebat!!" seru semua teman sekelas reyhan. Mereka tersenyum seperti telah menang dalam pertempuran.
"Eh?" beo putri. Ia merasa tidak melakukan hal yang hebat tapi semua muridnya malah senang dan memujinya. Ia juga ikut merasa senang. "Ah. Terima kasih semuanya," ucap putri sebari tersenyum bahagia meski ia tidak tahu para murid memujinya karena hal apa.
"kau memang luar biasa, putri," bisik reyhan tepat di telinga selfi. Dan blush. putri selalu saja merona.
reyhan berjalan menuju tempat duduknya dengan ekspresi andalannya yang masih datar dan dingin.
Pelajaran pun dimulai oleh guru magang nan manis tersebut. Semua murid selalu bersemangat jika putri yang mengajar karena cara mengajar yang tidak membosankan dan juga putri yang suka tersenyum dan tersipu walau seseorang di sudut kelas mengeluarkan aura gelap tanda tak suka dengan hal tersebut.
Teng teng. Waktunya makan siang. randa tengah bersiap untuk ke luar dari ruang kelas menuju tempat yang telah dijanjikan oleh seseorang untuk makan siang bersama.
"Kau mau ke mana, reyhan?" tanya danu ingin tahu.
"Biasanya kan kita makan siang bareng," sambung bayu. Sedang berkumpul di tempat deo.
"hm. Aku akan makan siang dengan seseorang," jawab reyhan. Ia melangkah melewati ketiga temannya yang sedang berkumpul.
deo memerhatikan reyhan.
"Dia sudah lebih hidup saat mengenal guru cantik itu," gumam deo dengan suara pelan yang nyaris tak terdengar oleh kedua temannya.
Sesosok indah di mata tengah duduk di bangku taman. Sesekali melihat ponsel guna mengecek waktu. Seseorang yang dinanti belum muncul memenui janji untuk makan siang bersama.
"Akhirnya kau datang juga, reyhan," ujar putri. Ia merasa bosan telah menunggu kedatangan murid jeniusnya selama 5 menit.
"hm," balas murid tersebut reyhan. Ia langsung duduk di samping putri.
"Ayo makan. Aku sudah lapar!" ajak.putri. sebari membuka kedua kotak bekal makan siang miliknya dan reyhan.
Aktivitas mengisi perut dilakukan sehening mungkin. Yang ada hanyalah suara mulut yang sedang mengunyah makanan.
Mereka sudah menghabiskan makanannya tak bersisa.
"Bagaimana, reyhan? Enak tidak?" tanya putri ingin tahu rasa makanan yang ia buatkan untuk muridnya yang sedang dalam masa pertumbuhan.
"hm," jawab reyhan tidak jelas.
"hm apa?" tanya putri .
"Enak. Besok buatkan lagi," jawab reyhan sebari merogoh saku celana panjangnya untuk mengambil ponsel.
"Eh? Gak bisa! Aku kan bukan ibumu!" bantah putri.
"Kau guruku kan kita tetangga . Jadi, buatkan," balas reyhan dengan mengeluarkan aura gelap dan menakutkan.
"Ya. Besok saja," jawab putri pasrah. Selalu kalah oleh reyhan.
reyhan tersenyum. Ia selalu saja menang jika menghadapi gadis cantik di sampingnya. Bukan menang, tepatnya putri yang selalu mengalah.
Usap usap. Tanpa rasa sopan dan canggung, reyhan malah mengusap kepala guru cantiknya.
Blush.
"Apa yang sedang kau lakukan, reyhan? Aku bukan hewan?!" seru putri tak terima kepalanya diusap oleh reyhan.
"iya," balas reyhan. Kali ini ia memandang gadis di dekatnya lebih dalam. Melirik bibir pink sang gadis dan... Cup. reyhan mengecup bibir gadis di depannya.
Kedua mata putri terbelalak. reyhan menciumnya. Mencium bibirnya.
"re..reyhan.." gumam putri setelah reyhan mengakhiri ciuman pertamanya
"Itu..ci..uman pertamaku. Kau.." Nada bicara putri terdengar aneh. Jantungnya berdebar lebih kencang. Ia bangkit dari posisi duduknya.
Set.
"Jangan pergi, putri!" ucap reyhan sambil memeluk putri dari belakang. "Aku..menyukaimu, putri. Biarkan aku yang ada di sisimu. Aku..sudah tidak kuat menahan semua perasaan ini," tambahnya sambil tetap memeluk
putri dengan erat.
putri tak berkutik. Ia ingin lari dan lepas dari jerat pelukan erat muridnya tapi ia tak bisa.
"reyhan..aku.." gumam putri. Mendadak gugup.
"Ciuman tadi adalah ciuman pertamaku juga. Hanya padamu aku merasakan debaran kencang dan hasrat aneh. Saat melihatmu aku merasakan sesuatu yang hampir meledak dan tak terbendung lagi. Rasa sakit di d**a saat melihat fotomu dengan alex, itu menandakan jika aku memang mencintaimu, putri," jelas reyhan panjang lebar sambil tetap memeluk putri dari belakang.
Ekspresi wajah putri menggelap.
"Lepaskan aku, reyhan. Aku harus pergi. Maaf," ujar putri dengan nada dingin.
reyhan pun melepaskan pelukannya meski hati tak rela tuk membiarkan gadis tercinta pergi dari hadapannya.
"Sial!! Kenapa aku melakukannya?! seru reyhan memukul mukulkan tangannya ke bangku taman
"Harusnya aku tidak mengatakan hal bodoh itu! Aku memang bodoh!!" seru reyhan frustasi. "Bagaimana ke depannya? Apa putri masih mau bertemu denganku?" gumam reyhan. Ia benar - benar hampir putus asa
Rasanya sungguh tidak enak. Rasa sakit dan sesak di d**a akibat patah hati. Tapi randa tak mau patah hati semudah itu. Ia tetap bersikeras untuk mendapatkan gadis itu karena ia yakin jika putri juga memiliki rasa terhadapnya.
.
.
.
.
.
.
"Jadi kau mengatakannya, reyhan?! Kenapa kau tidak konsultasi dulu pada kakak tampanmu ini? Dasar bodoh," gumam radit menatap ke adiknya dengan rasa tak percaya.
reyhan sedang berada di dalam kamar radit. Setelah merasakan perasaan yang menggebu - gebu dengan hasil tak sesuai, pemuda tampan itu membutuhkan seseorang untuk berbagi. Tidak mungkin ia menghubungi putri.
Makanya saat ini pemuda tampan itu tengah kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya. Induknya ia lecehkan. Bukan dilecehkan tepatnya reyhan hanya mencicipi bibir pink gadis itu yang menjadi induknya. reyhah sudah tidak tahan menahan hasratnya apalagi saat melihat bibir merah muda milik putri. reyhan lupa diri dan menciumnya. Tidak ada rasa sesal setelah melancarkan ciuman itu malah pemuda kelebihan hormon itu ingin lebih.
Pletak. radit menjitak kepala reyhan.
"Sakit, kak radit!" seru reyhan sebari mengusap kepala bekas jitakan kakaknya. Ia tengah duduk di atas kasur empuk kakaknya sedangkan billar sedang sibuk mengoperasikan laptopnya.
"Apa yang ada di pikiranmu, bodoh? Kau nembak guru sendiri. Padahal dia udah punya pacar. Kau mau jadi pebinor?" ungkap radit.
"Pebinor? Apaan tuh?" beo reyhan. Kali ini ia berbaring di kasur milik radit.
"Perebut bini orang. Masa kamu gak tahu? Dasar," jawab radit menepak jidatnya.
"Ooh. putri kan belum jadi istri si pria jadi-jadian itu. Jadi putri masih bisa ke rebut,kak. Aku yang akan jadi suaminya. Bukan pria kasar macam dia yang main pukul orang tanpa sebab," sambung reyhan penuh percaya diri.
"Lalu? Apa yang akan kau lakukan sekarang, han?" tanya sang kakak. Curhatan adiknya lebih menarik daripada layar laptopnya. Ia pun duduk di atas kursi yang bisa berputar karena di bagian bawah kursi ada rodanya.
"Apa kau akan menyerah, reyhan? putri udah punya pacar lho. Tampan pula. Kalau kamu? Masih bocah, masih sekolah.." sebelum radit melanjutkan perkataannya, reyhan memotongnya.
"Aku lebih tampan. Hanya masalah umur saja. Soal pekerjaan, aku pasti bisa dapat pekerjaan yang lebih baik dan putri tidak sampai harus bekerja," sahut reyhan memancarkan binar - binar keseriusan di sepasang mata hitamnya.
radit pun tersenyum.
"kakakmu yang tampan ini pasti akan selalu mendukungmu, reyhan. Nah, sekarang hubungi gadis itu. Kau tidak mau dia marah padamu, kan?" ujar radit dengan sok bijak.
reyhan bangkit dari tempat tidur sang kakak.
"Ok. terima kasih, kak," ucap reyhan. randapun ke luar dari kamar radit lalu menutup pintu kamarnya.
radit semakin gemas, heran dan cemas atas sikap adik satu - satunya yang mendadak berubah drastis.
"Begitulah cinta. Bisa merubah seseorang dari tak berperasaan menjadi sensitif dan aneh," gumam radit tersenyum atas sikap adiknya.
reyhan pun kembali ke dalam markas rahasianya. Merebahkan tubuh sambil berpikir sejenak. Tadi sore putri tak mau pulang bersamanya. reyhan jadi tambah galau dan merasa bersalah. Sepertinya ia harus meminta maaf supaya bisa kembali dekat dengan putri tercintanya.
Pip. reyhan mengirimkan pesan lewat aplikasi mesenger padahal ia bisa mengetuk jendela kamar putri.
reyhan keren ?
Malam putri
Maafkan aku tadi
Aku kelepasan dan hilang kendali
Sekali lagi maafkan aku
"Huft." Seseorang ingin tertawa saat membaca pesan alay dari orang yang terkenal akan sikap dan sifatnya yang dingin dan tak berperasaan.
reyhan menunggu balasan dari pesan yang ia kirim tapi belum ada balasan. Ia semakin galau. Kalau begini caranya untuk merebut gadis itu akan semakin sulit tapi reyhan tak akan menyerah. Dia adalah laki - laki sejati. Selama ini dia selalu dikejar oleh puluhan gadis bar - bar yang mengaku mencintainya. Jadi saat ini reyhan lah yang akan beraksi. Merebut pacar orang. Walau pun harus taruhan nyawa. reyhan sudah cinta kepada gadis manis tetangganya.
reyhan keren ?
putri, ku mohon
Maafkan aku.Aku gak bisa kayak gini
Tugas sekolah aja belum ku kerjakan
Aku kepikiran terus
alif putri ?
Ya aku maafkan
Tapi tugas sekolah harus kamu kerjain
Jangan karena masalah cinta, reyhan ninggalin kewajiban tuk ngerjain PR
Ok
reyhan tersenyum. Ia menang. Ternyata gadis itu tidak marah lagi padanya. Padahal ia belum melancarkan aksinya. Hanya mengatakan ia tidak bisa mengerjakan tugas karena kepikiran gadis itu.
reyhan keren ?
Gitu dong
putri memang manis dan juga cantik Baik pula
Makanya aku suka putri
Deg.
Beberapa kata sederhana yang memiliki makna dalam telah menusuk seseorang nan jauh di seberang. Padahal hanya 5 langka dari rumah sang pengirim pesan.
'Masih belum apa - apa. Akan ku pastikan kau akan melupakan pria sialan itu, putri dan jatuh ke pelukanku. Tak ada seorang perempuan pun yang tak jatuh ke dalam pesona seorang reyhan ,' batin reyhan menyeringai iblis.
reyhan keren ?
Oh ya, putri
Mengenai perasaanku..
Aku serius padamu..
Aku benar - benar menyayangimu..
alif putri ?
Hn, benarkah?
reyhan kan masih muda
Banyak gadis yang mau sama kamu
reyhan keren ?
Tapi aku sukanya sama putri
Gimana?
alif putri ?
Waduh?
Aku kan udah punya pacar, reyhan
reyhan keren ?
Gak apa - apa
Aku mau kok jadi pacar keduamu
putri menggelengkan kepalanya ketika membaca pesan dari tetangganya yang masih bocah SMA dan sedang dilanda cinta
alif putri ?
reyhan becanda deh
reyhan keren ?
Aku serius kok
Aku nyaman sama putri
putri tipeku
Blush. Wajah gadis cantik itu merona. Bisa - bisanya dirinya yang seorang gadis dewasa tersipu oleh gombalan bocah SMA.
Tung. Terdengar suara benda yang dilempar ke jendela kamar putri. Karena penasaran dengan seseorang yang iseng melempari jendelanya di malam - malam begini, putri pun membuka gorden dan kaca jendela kamaranya yang berada di seberang kamar reyhan.
"Hai.." sapa seorang pemuda berambut panjang sebahu yang masih memakai kaos oblong berwarna putih dan celana pendek berwarna hitam . Ia tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah gadis cantik itu.
"re..reyhan?!" seru putri tak percaya.
reyhan tersenyum tampan.
"Apa? Kau kangen ya sampai buka jendela segala? hm?" tanya reyhan menggoda putri.
"Dasar reyhan!" seru putri. Ia masuk ke dalam kamarnya lalu menutup gorden dan jendela kamarnya. Wajahnya memerah.
"hm. Dasar putri," gumam reyhan. Ia masih berdiri di balkon kamar tidurnya. Memandangi jendela kamar putri. Berharap sang calon istrinya ke luar. Dia memang ke luar dari kamarnya meski sebentar tapi pemuda tampan itu sudah merasa senang. Rencananya berhasil. Ia telah membuat putrinya tersipu malu dan salah tingkah.
'Kau sudah salah tingkah terhadapku, putri. Besok besok kan ku buat kau lebih salah tingkah dan tergila - gila padaku. Lagipula meski menjadi pacar kedua pun aku tidak masalah. Karena aku yang akan selalu berada di dekatmu. Bukan pria jelek itu,' batin reyhan. Ia pun masuk ke dalam kamarnya.
Greeng. Suara motor membangunkan tidur sesosok wanita berrambut pendek hingga ia menghampiri sumber suara tersebut.
"Wah..ternyata kau, reyhan. Ada apa? Pagi - pagi udah di depan rumah orang," tanya sari baru bangun tidur.
"Mau jemput tuan putri dan berangkat bareng," jawab reyhan .
"apa? Kau mau membonceng putri? Dia sudah berangkat tadi pagi. Katanya dia pergi ke tempat kerja yang lain. Hari ini ia tidak ada jadwal mengajar di sekolahmu. Jadi, pergilah reyhan," jelas sari panjang lebar. Kemudian ia masuk lagi ke dalam rumahnya dan menutup pintu.
'Apa? putri tidak ada jadwal? Setahuku dia ada jadwal hari ini. Sial. Aku terlambat,' batin reyhan. Ia merasa kesal karena gadis pujaannya sudah pergi dari pagi. Rencananya untuk berangkat bersama gagal.
reyhan pun melajukan motornya berangkat ke sekolah seorang diri dengan kecepatan tinggi tapi masih di batas aman. Ia masih sayang nyawa. Tidak lucu jika ia mati muda hanya karena kebut - kebutan. Ia ingin hidup, menjadi kekasihnya yang manis, menikahinya dan membuat keturunan yang banyak dengan gadis cantik itu.
reyhan tiba di sekolah. Aura yang terpancar darinya sungguh gelap dan negatif. Ekspresi wajahnya memang datar tapi jika diperhatikan secara seksama, ia sedang bergalau ria.
Sepanjang perjalanan, reyhan selalu tak berekspresi. Teriakan dari para gadis tetap tak ia hiraukan tapi kali ini berbeda. Ia membentak para gadis yang selalu meneriaki namanya dan mengganggunya.
"Diam, kalian!!" bentak reyhan. Sontak para gadis yang menyoraki diam seketika. "Apa kalian hanya bisa meneriaki namaku?! Teriaki nama siswa lain?! kalian itu perempuan murahan ya .Kalian sudah membuatku muak!!" seru randa. Emosinya meledak dan para fansnya menjadi bahan pelampiasan amarahnya.
Tiba - tiba seseorang menepuk bahu reyhan.
"Sudahlah, reyhan. Ayo kita ke kelas," ujar orang itu yang ternyata adalah deo juga dua temannya yang lain, danu dan bayu. Mereka pun berjalan bersama menuju ruang kelasnya.
Lalu, setibanya di ruang kelas. reyhan digerumuti oleh ketiga teman setianya. Mereka menginterogasi reyhan. Awalnya reyhan diam saja tapi ketiga temannya memaksanya hingga akhirnya ia menceritakan segalanya kepada ketiga temannya.
"Oh begitu. Tinggal tunggu mereka putus saja," ujar bayu duduk di samping deo.
Pletak. danu menjitak kepala bayu.
"Jangan bicara begitu, bay!" seru danu.
"Lalu? Apa yang akan kau lakukan sekarang, reyhan? Menyerah? Atau masih mau merebut perhatian kak putri ?" tanya deo menelah masalah sahabatnya.
"Maju. Aku tidak akan menyerah. Seorang reyhan harus mendapatkan apa yang dia inginkan," jawab reyhan dengan tatapan tajam.
"Caranya? Mengganggu hubungan mereka?" tanya deo ingin tahu.
reyhan menggangguk.
"Aku tidak akan merusak hubungan mereka tapi..dengan membuat putri jatuh cinta padaku. Jangan sebut aku reyhan sutomo jika aku tidak bisa menaklukan hati gadis itu," ucap reyhan penuh percaya diri.
'Jadi orang tampan mah bebas,' batin bayu dan deo.
Skip time.
Sepulang sekolah. reyhan pulang seorang diri. bunda memintanya untuk mampir ke toko kue karena bundanya sedang ingin makan kue. Jadilah ia membeli kue.
Motor diparkirkan di tempat khusus parkir di depan toko kue. Helm pun dibuka menampilkan sesosok pemuda rupawan di balik helm tersebut. Semua mata kaum hawa tertuju padanya. Tapi orang tersebut tak memedulikannya. Ia memasuki toko kue.
"Selamat datang. Ada yang bisa kami bantu?" sapa sang penjaga toko perempuan.
"Aku ingin kue bolu coklat ekstrak keju 2 kotak," jawab reyhan .
"Abang ingin yang masih hangat apa setengah hangat apa sudah tidak hangat?" tanya sang penjaga toko tersebut.
"Hah?" beo reyhan. 'Memang ada kue kayak gitu?' tanya reyhan dalam hati.
Tiba - tiba seseorang datang menghampiri penjaga toko tersebut.
"cici, berikan saja kue yang baru matang. Kenapa harus nanya ini itu? Kasihan kan pelanggan kita. Dia jadi pusing," ujar orang itu.
"Ba..baik, kak putri," jawab cici sang penjaga toko .
"pu..putri?!" seru reyhan saat melihat putri ke luar dari balik ruangan lain. Ia sangat terkejut.
"re..reyhan? Sedang apa di sini?" tanya putri. Ia juga terkejut.
"bundaku memintaku untuk membeli kue. Apa kau sedang kerja sambilan di sini?" tanya reyhan mendadak cerewet.
"Ini kuenya," sahut cici sambil menyerahkan dua kotak kue kepada reyhan. Tak lupa cici mengedipkan sebelah matanya.
"Ya. Aku kerja di sini. Di sekolah aku tidak ada jam mengajar. Biasanya sore atau malam," jelas putri.
"oh," gumam reyhan. Ia pun ke luar dari toko.
Sesosok wanita paruh baya ke luar dari ruangan tempat putri muncul.
"putri, shipmu sudah habis. Kau boleh pulang," ujar wanita paruh baya bersurai coklat nan cantik itu.
"Baik, madam. Kalau begitu, aku pamit dulu. Terima kasih," sahut putri. Setelah melepas apron berlogo toko tersebut, putri pun ke luar dari toko.
"Hei? Kau belum pulang?" tanya putri kepada seseorang yang sedang duduk di atas motor.
"Belum. Aku nunggu kamu. Rumah kita kan bersebelahan jadi kita pulang sama - sama saja," jawab reyhan. Ia masih menunggu dan memang berniat menunggu jam kerja putri habis. Keberuntungan selalu datang kepada anak yang berbakti kepada orang tua.
putri menyernyit.
"Jadi bocah kelebihan hormon lagi nunggu aku nih ? Hehe.." sahut putri sambil tersenyum lebar. Ia berjalan ke tempat reyhan berada.
reyhan memberikan helm. putri menerima helm tersebut dengan ekspresi aneh
"Tadi pagi aku bawa helm dua untuk kau pakai, tapi putri tidak ada," ujar reyhan. "Ayo naik!" ajak reyhan.
putri pun menaiki motor lalu reyhan melajukan kuda besinya dengan kecepatan sedang. putri memeluk reyhan pada pinggangnya.
Pemandangan yang terlihat sangat indah karena hari itu kebetulan di waktu senja. Matahari pun mulai terbenam di langit sebelah barat.
"oh iya , reyhan . Berhenti dulu. Aku mau lihat matahari terbenam," pinta putri menepak bahu reyhan.
"Ok, cantik," jawab reyhan menghentikan laju motor.
Kedua sejoli itu pun berhenti di taman yang ditumbuhi pepohonan buatan pemerintah kota jakarta.
"Waah..indah sekali, reyhan! Pemandangan matahari terbenam sangatlah indah!" seru putri sambil berdiri menghadap ke cahaya matahari terbenam.
reyhan juga melihat matahari terbenam tapi ada yang lebih indah daripada matahari senja yaitu penampakan sesosok gadis cantik berrambut hitam panjang. Sungguh pemandangan indah di mata pemuda tampan itu
"Bagaimana, reyhan? Indah bukan?" tanya putri sambil tersenyum ke arahnya.
"Ya. Sangat indah," jawab reyhan. " putri lebih indah dari pemandangan langit senja," tambah reyhan.
putri menoleh ke arah reyhan.
"A..apa yang reyhan katakan? Tidak mungkin. Hehe," ujar putri sebaru menggaruk pipinya yang tidak gatal.
reyhan berjalan perlahan ke arah gadis cantik itu berdiri. Hanya beberapa langkah saja. Ia merangkup pipi tembem gadis cantik di depannya. Menatap dengan intens.
"re..reyhan..? Apa yang akan kau..laku..kan?" tanya putri. Gelagapan dan gugup.
reyhan tersenyum lalu. Cup. Lagi - lagi putri kecolongan. Ciuman sekilas. Hanya seperkian detik saja tapi bisa membuat kedua sejoli itu berdebar tidak karuan dan merasakan dentuman keras di lubuk hati terdalam.
"putri.." gumam reyhan.
Ia kembali mencium pipi putih putri.
reyhan menghentikan ciuman tersebut.
"re..y..reyhan..kau.." gumam putri dengan wajah memerah lalu ia menunduk.
Sang pelaku hanya bisa tersenyum lalu mengusap kepala putri.
"Ayo kita pulang! bundaku pasti sudah menungguku! Oh iya. Mulai saat ini, aku pacarmu," ujar reyhan sebari mengedipkan sebelah matanya pada putri. Lalu ia memakai helm dan menaiki motornya.
"Eh? I..itu..he..hei..reyhan..! donat...!!" teriak putri. Ia kesal karena pemuda yang telah menciumnya dengan seenaknya mengatakan hal itu. putri juga ikut naik ke atas motor. Keduanya pun meninggalkan tempat kejadian perkara. Berciuman dengan latar matahari terbenam.
Tak beberapa lama pasangan reyhan dan putri tiba di depan kediaman mereka. ratna sudah berdiri di depan rumahnya dengan seseorang yang tidak ingin reyhan lihat.
reyhan pun mematikan mesin motornya, lalu putri turun dari motor, membuka helm dan menyerahkan helm yang tadi ia pakai kepada sang pemiliknya.
"reyhan terima kasih atas tumpangannya," ujar putri dengan nada dingin dan kaku.
"iya. Tidak masalah," balas reyhan . Ia membalas seseorang yang menatapnya tajam dengan tatapan tak kalah tajam.
"Ayo masuk, alex," ucap putri sambil menggandeng tangan alex.
alex tersenyum sinis kepada reyhan. reyhan tak diam. Ia juga memberikan senyuman iblisnya kepada pria bersurai hitam itu.
putri dan alex pun memasuki kediaman lesti. Sedangkan reyhan setelah memberikan dua kotak kue ke ibunya, ia segera memasukkan motor ke dalam garasi.
Malam pun tiba. Pemuda yang mengaku paling tampan sekota jakarta itu tengah memikirkan sesuatu hal setelah mengerjakan semua tugas sekolahnya.
Langit - langit berwarna putih mendadak tampak menarik baginya. reyhan mendongak ke atas sambil duduk di kursi belajarnya. Lalu ia mengambil ponsel yang tergeletak di atas kasur empuknya.
Merebahkan badan pasti bisa membuat pikirannya lebih tenang. Ia memikirkan putri dan kekasih sialannya,
alex. Apa yang sedang mereka lakukan saat ini? Berpegangan tangan, berpelukan atau berciuman? Tapi gadis itu mengaku jika reyhan yang telah mengambil ciuman pertamanya walau hanya di pipi saja. Sungguh senang hati pemuda tanggung itu.
reyhan hanya harus lebih bersabar untuk mendapatkan gadis pujaannya. Curi hatinya dengan perhatian dan kebaikan hati. Kalau soal penampilan, reyhan sudah pasti menang. Dia kan tampan, maco dan gayanya juga bagus khas remaja SMA tingkat akhir. Para gadis dari berbagai kalangan dan umur selalu mengaguminya. putri juga mulai menyukainya. Ia tersenyum. Rasa percaya dirinyaa sangat tinggi.
"putri, sebentar lagi kau akan jadi milikku," gumam reyhan sambil melihat wallpaper ponselnya yang menampilkan
sosok gadis berrambut hitam dengan wajah cantik . Lalu ia menyentuh bibirnya. Teringat ciuman di pinggir jalan tadi. Untung saja tidak ada orang yang lewat. reyhan tersenyum.
"pipinya memang mulus. Tapi..kenapa ia tidak menghindar dan menolak ciuman dariku? Apa putri mulai...? Hm..akan kupastikan nanti. Sekarang aku harus tidur dan memimpikanmu, .putri Selamat malam putri," gumam reyhan sambil mencium layar ponselnya.
BERSAMBUNG