CHAPTER 1.
Keluarga wijaya adalah keluarga terpandang di kota jakarta karena memiliki perusahaan paling besar dan paling berpengaruh di kota itu. Keluarga wijaya memiliki 8 perusahaan dengan 1 induk perusahaan yang ada di jakarta dan 7 cabang perusahaan yang berada di seluruh dunia.
Perusahaan WIJAYA Group memilik 7 CEO tampan yang memimpin perusahaan, mereka adalah 7 orang anak keluarga wijaya. Presdir Wijaya memiliki 7 orang anak dari ibu yang berbeda, Presdir Wijaya memilik1 2 istri cantik yang merupakan orang pribumi, ia memiliki 4 anak dari istri pertamanya dan 3 anak dari istri keduanya. Meskipun mereka berbeda ibu mereka hidup rukun dan saling menjaga dan menyayangi satu sama lain.
Pagi yang indah dengan matahari yang bersinar terang di ufuk timur, cahayanya yang terang bagaikan alarm alami untuk membangunkan tujuh pemuda tampan dari keluarga wijaya, namun itu tak berlaku bagi anak kedua dari keluarga wijaya yang bahkan tak berkutik sedikit-pun dari tempat ia tidur meskipun matahari sudah bersinar tinggi dan waktu sudah menunjukan pukul 12 siang.
Diruang keluarga wijaya beberapa anak keluarga wijaya sedang menikmati hari liburnya dengan bersantai.
“Dimana Liam ?” Tanya Lucas pada Michael.
“Dimana lagi tempat kak Liam berada kalau libur kerja.” Jawab Noah tanpa menoleh kearah Lucas . Yang kemudian di angguki oleh Lucas .
Sedangkan pria yang sedang dibicarakan berada dikamar bergelung dengan selimut dan gulingnya yang tidak lepas dari pelukannya.
Drt..drt..drt..drt..drt..
Bunyi dari suara getaran gaway milik Liam membuat telinga orang yang mendengarnya mungkin bosan tapi tidak untuk liam, gaway yang sudah berdering dari 15 menit yang lalu. Dengan malas dan mata yang masih terpejam ia mengambil gawaynya yang berada di atas nakas tempat tidurnya dan mengangkat panggilan.
“Hallo, kakak kamu masih belum bangun? Apa kamu lupa dengan janji mu? Hallo, Hallo, Hallo,,,,, kakakaaa cepat bangun!!! “ suara keras yang terhubung dari panggilan gaway orang diseberang sana bahkan tak membuatnya bangun.
“Kau tak bangun meski ku telephone hemmm!!!!! Lihat aku akan datang dan membangunkanmu sendiri.” Gumamnya dengan senyuman nakal yang terlihat di wajah cantiknya.
1 jam kemudian bel rumah wijaya di tekan dengan brutal oleh seorang wanita cantik.
“Ting-tong…ting-tong…ting-tong” Bunyi Bel rumah keluarga wijaya yang memecah keheningan di rumah mewah itu.
“Ceklek” suara gagang pintu yang terbuka, menampilkan sesok pria tampan dengan pipi tembem dan senyum yang mampu membuat semua wanita terhipnotis melihatnya, dia adalah Michael anak kelima dari keluarga Wijaya.
“Oh, Eva. Apa kau kesini untuk mengusik ketentraman kak Liam ?” Tanya Michael dengan tertawa kecil, sambil mempersilakan Eva masuk kerumah.
“Dimana dia? Apa dia masih dikamar nya?” Tanya Eva yang diangguki oleh Michael. “ Aku akan kekamarnya dan membangunkannya, lihat saja apakah dia masih bisa melanjutkan tidurnya!” ucapnya dengan tertawa kecil dan berjalan kearah kamar Liam .
“Tamat riwayat mu kak” gumam Michael bergidik ngeri membayangkan apa yang akan dilakukan oleh Eva kepada kakaknya, terakhir kali Eva datang dan membangunkan kakak nya, kakak nya menjadi bahan tertawaan oleh mereka selama beberapa hari karena wajahya yang di gambari kumis kucing di kedua pipinya menggunakan spidol permanen oleh Eva.
“Ceklek” suara pintu dibuka mata eva melotot ketika menampaki liam yang masih menikmati mimpinya. “ kakaka,,,, apa kau tidak akan bangun dan tetap tidur? Kakak......” teriak Eva kepada Liam sambil membuka selimut yang menutupi badan Liam , tapi ketika membuka selimut Eva terkejut karena Liam tidak ada di dalam selimutnya melainkan hanya guling dan bantal saja. “kemana perginya kak Liam?” gumamnya.
“Haii sayang, kau sudah datang ternyata.” Sahut seseorang yang baru keluar dari walking closet dengan setelan jas berwarna abu-abu itu.
“Kau sengaja menipu ku agar aku datang kesini? Dasar menyebalkan padahal aku sudah menyiapkan banyak rencana untuk membuat mu bangun dengan kejutan yang tidak akan pernah kau lupakan.” Tanya nya sambil mendengus kesal kepada Liam .
“aku bangun saat mendengar suaramu yang nyaring sekali di telephone tadi, dan aku sengaja mematikan telephone mu agar kau datang kesini” jawabnya santai “ngomong-ngomong kejutan apa yang mau kau berikan padaku kalau aku belum bangun, haa?” tanyanya.
“Rahasia,, “ jawabnya singkat sambil menjulurkan lidah nya mengejek Liam sambil berlari keluar.
“ahhh,,,, imut sekali. Kenapa dia sangat cantik dan juga imut hingga membuatku ingin salto karena saking gemasnya dengan tingkahnya itu.” Batin Liam sambil senyum-senyum sendiri.
“Kenapa sepi sekali, dimana semua orang? Apa mereka di ruangan khusus mereka? Ahh lebih baik kesana dari pada aku sendirian disini.” Batinnya, kemudian berjalan menuju ruangan khusus anak keluarga wijaya.
Ruangan khusus untuk anak keluarga wijaya merupakan ruangan yang sangat mewah, banyak peralatan game, peralatan olahraga, lemari buku, tempat karaoke dan juga ada bar kecil didalamnya. Tidak semua orang bisa masuk keruangan itu, tapi hal itu tak berlaku untuk Eva gadis cantik yang dianggap sebagai keluarga mereka sendiri yang mereka lindungi seperti adik kecil yang sangat berharga, hal itu mereka lakukan bukan semata-mata karena Eva adalah tunangan Liam tapi karena mereka sangat menyanyangi Eva kecuali Ethan .
“Hallo, semuanya” Teriak Eva dengan seyumnya yang manis ketika membuka pintu. Semua yang orang yang didalam ruangan tersebut terkejut dan menoleh kearah Eva kecuali Ethan , karena Ethan tau pasti itu Eva karena tidak ada yang tau tempat mereka berkumpul selain Eva.
“oh, hai Eva, ada apa?” Sapa Matthew.
Eva berjalan menuju sofa dan duduk disebelah Matthew.”kak Matthew,, aku ingin berlibur, tapi aku tidak ingin berlibur sendirian.” Ucap Eva dengan nada manja dan wajah yang sok imut.
“Memang kau mau berlibur kemana?” Tanya Novan dari balik rak buku.
“Aku ingin pergi ke hawai, aku ingin melihat sunrise dan sunset disana sambil melihat pemandangan indah lautan luas yang berwarna biru dan udara yang segar” Jawab Eva dengan antusias dan ekspresi wajah imut yang dibuat-buat.
“Memangnya disini tidak ada pantai?” sahut Ethan ketus.
“Aku setuju dengan ide Eva, sudah lama kan kita tidak pernah berlibur jauh.” Jawab Liam yang tiba-tiba muncul dan sudah duduk di samping Noah.
Sontak semua orang terkejut dengan kata-kata Liam , karena mereka tau Liam adalah orang yang tidak suka berlibur jauh, jika ada waktu libur pun hanya dia habiskan didalam kamar untuk tidur atau hanya sekedar jalan-jalan bersama dengan Eva di taman dekat rumah mereka saja, itupun karena di paksa oleh Eva.
“kak kau serius?” Tanya Matthew, yang diangguki oleh semua orang untuk memastikan apakah ucapan Liam serius.
“Aku tidak ingin ikut.” Sahut Ethan dengan nada dingin membuat semua orang hanya geleng-geleng kepala.
“ Kau harus ikut Ethan !! Tidak ada penolakan dan tidak ada bantahan. Tenanglah kau pasti akan suka nantinya.” Jawab Liam dengan nada dingin.
Dengan tatapan mata yang tajam menatap Eva dan wajah kesalnya “Baiklah kak aku akan ikut walaupun aku tidak ingin, karena aku sedang malas berdebat denganmu.” Kemudian Ethan berdiri dari duduknya dan keluar dari sana sambil menutup pintu dengan keras “Braakk”.
Semua kakaknya itu bingung dengan sikap aneh Ethan sejak pulang dari liburan sekolah musim panas 5 tahun yang lalu yang diadakan setelah acara kelulusan sekolahnya, sifatnya berubah jadi sedingin es jika bertemu dengan Eva, tidaknya hanya Eva tapi setiap wanita yang ia temui, kecuali ibu kandungnya dan ketujuh ibu asuh mereka.