Part 01 Kejeniusan Kian

1095 Words
SMAN Surabaya “ Kiandra Areta Abimanyu “ Teriak Bu Lisa Guru Kimia yang melihat kian sedang tidur saat jam pelajaran.bukan kian namannya yang langsung bangun meskipun dengan teriakan.Aurel yang duduk disebelah Kian ikut bangunin kian yang tidurnya kayak kebo. “ Kian bangun ”ucap aurel sambil mencubit tangan Kian.sampai sang empunya terbangun. “ Apaan si loe Rel ganggu tidur gue ” ucap Kian dengan ketus.sebelum kian melanjutkan tidurnya,kian langsung mendapatkan pelototan dari bu lisa guru kimianya.kian yang melihat bu lisa Cuma bisa cengengesan memperlihatkan giginya yang putih kayak senyum pepsodent. “ Ehh....Bu Lisa,tambah cantik aja.”ucap kian tanpa dosa dengan tetap mempertahankan senyuman dibibirnya. Bu lisa mendengar perkataan kian Cuma bisa menghela nafas kasar.entah apa dosanya harus mempunyai murid yang kelakuannya absurd kayak kian.untung saja kian dianugrahi otak yang jenius meskipun kelakuannya hampir sama kayak setan.guru-guru yang mengajar kian semuanya pada hafal sama kelakuan muridnya yang satu ini.dan jangan heran kalo setiap guru yang keluar dari kelas kian selalu bawahannya ingin marah-marah.ujung-ujungnya pak kepala sekolah yang jadi tempat sampahnya.mendengar aduhan guru-guru karena kian. “kian kamu kapan berubahnya,udah mau lulus masih aja kebiasaan jelek kamu gak berubah sama sekali.”ucap bu lisa tanpa jedah kalo ngomong.kayak kereta lewat.kian yang mendengar omongan bu lisa Cuma terkekeh.dan garuk-garuk kepalanya yang tak gatal. “ Ah ibu jangan terlalu menyanjung kian bu.nanti kian besar kepala” kata kian dengan memasang wajah sok polos.yang melihatnya ingin sekali muntah.teman-teman sekelasnya yang mendengar perkataan kian semua pada ketawa gak berhenti-berhenti sampai suara bu lisa memecahkan gendang telinga orang yang mendengarnya. “ Berhenti tertawa semuanya “ teriak Bu lisa dengan keras.dengan menahan geram ke muridnya yang satu itu.selalu kalo diajak ngomong selalu ada saja jawabannya. “ Bu Lisa jangan Marah-marah terus, nanti cepet tua lho Bu” ucap kian tanpa dosa. “ Ya Tuhan Kian.....Ibu bisa-bisa kena darah tinggi kalo denger omonganmu.” Ucap Bu Lisa dengan pasrah sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing karena meladeni omongan kian yang gak ada habisnya. “ Kian Ibu ingin lihat Tugas yang udah kamu kerjakan.” Ucap Bu Lisa dengan Seringainya.Bu lisa tahu kalo kian pasti tidak mengerjakannya.karena dari tadi dia tidur di kelas. “ Tugas apa yah Bu” ucap kian dengan bingung.aurel yang mendengar perkataan bodoh sahabatnya Cuma bisa nepuk kepalanya.dan ada satu sosok yang tadi memperhatikan kian dengan menahan senyumnya. “ Kian loe jangan bodoh tadi bu lisa ngasih tugas.tu tugasnya yang ditulis di papan.”ucap aurel dengan lirih.kian melihat tugas yang ditulis bu lisa di papan tulis.dengan cepat kian bisa tahu jawabannya. “ Kamu ingin jawab secara langsung di papan tulis apa ibu hukum.karena ibu tahu kalo kamu pasti belum mengerjakannya.” Ucap bu lisa dengan tetap menatap kian penuh kemenangan.dia yakin kalo kian pasti tidak bisa menjawabnya.karena soal yang dia kasih kali ini.soal olympiade kimia.jadi mustahil kalo kian bisa menjawabnya. Kian maju kedepan dan mengambil spidol yang ada di atas meja.kian mengerjakan soal-soal yang diberikan bu lisa dengan cepat.dengan rumus-rumus yang sudah disederhanakan oleh kian.semua mata menatap takjub ke kian.meskipun mereka tidak kaget sama sekali.karena mereka sudah tahu bagimana encernya otak kian.meskipun kelakuannya sering buat orang emosi.Bu Lisa menatap takjub tak percaya kalo kian bisa dengan muda mengerjakannya.muridnya yang satu ini memang unik.setelah mengerjakan semua soal.kian berjalan menuju tempat duduknya lagi .sebelum kian sampai di tempat duduknya,kaki davon menghalangi kaki kian sampai kian terjatuh.bukan kian namanya kalo kian Cuma diam saja.kian secara sengaja menarik rambut davon sampai yang punya mengaduh kesakitan.kian semakin menarik rambut davon dengan keras. “ Stop Kian Sakit “ ucap davon sambil mencoba melepaskan rambutnya di tangan kian.kian melepaskan rambut davon.untuk penutupan balasannya kian menginjak kaki davon dengan satu hentakan keras.sampai davon meringis kesakitan. “ Shiiiittt....” davon mengumpat sambil memegangi kakinya yang diinjak kian dengan keras. “ Wanita Bar-Bar “ batin Davon dengan tetap menatap kian yang duduk disebelah mejanya. “ Kenapa loe lihat-lihat gue.pingin di colok mata loe sama tangan gue”ucap kian dengan ketus.kian masih kesal dengan davon.karena dengan sengaja membuatnya jatuh. Davon yang mendengar perkataan kian ingin rasanya melempar kian ke lautan.punya mulut kalo ngomong tak pernah ada saringannya.Davon heran kenapa ada cewek yang kelakuannya kayak kian.semua cewek-cewek pada ingin mencuri perhatiannya.beda sama kian.kian malahan terlihat tak sudi menatap wajah davon.yang super tampan dengan body atletis yang dimilikinya.kian terlihat masa bodoh dengan davon. Teeeeettttt....Teeeettttttt....Teeeeetttt Bunyi bel berbunyi.semua murid bersorak bahagia karena tanda pelajaran telah usai. “ Kian jalan ke Mall yuk...” ajak aurel dengan wajah memelas.kian males banget kalo lihat wajah aurel di melas-melasin kayak gitu. ingin rasanya kian mencakarnya. “ Lagi bokek nich Rel gue.sama bunda uang jajanku dikurangi.gara-gara gue sering bikin masalah disekolah.” Ucap aurel frustasi karena uang jajannya dipotong sama bundanya.aurel yang mendengar grutuan kian ketawa ngakak.tak biasanya sahabatnya kelihatan frustasi karena uang jajannya berkurang. “ Udah kian insyaf aja.kelakuan loe yang minim itu dikurangi.”ucap aurel menahan tawa. “ Enak aja loe kalo ngomong.emang gue tersesat harus insyaf.Bunda aja yang nyebelin uang jajan ngasihnya minim.minta sama Ayah gak boleh Sama kak Reno gak Boleh.Pusing Gue.”Kian memijat kepalanya yang tak pusing.setelah selesai membereskan buku-bukunya, kian dan aurel keluar dari kelas menuju parkiran. “ Loe naik apa pulangnya,perasaan diparkiran gak ada mobil loe?” tanya aurel pada kian.kian menghela nafas panjang. “ Fasilitas gue dicabut semua sama Bunda,gue harus naik angkot sekarang kalo pulang.nasib gue parah kayak anak tiri.”ucap kian sebal. “ Jangan sedih kayak gitu,gue jadi sahabat loe gak tega ngelihatnya.ayo ikut gue nanti gue anterin pulang.kan lumayan uangnya bisa loe pakek buat jajan.”ucap Aurel.kian tidak membuang-buang kesempatan kalo ada yang mau nganterin dia. “ Dari tadi kek ngomong kayak gitu.jadi gue gak banyak-banyak omong.” Ucap kian cuek berjalan menuju mobil aurel. “ Emang kita mau kemana rel” tanya kian.karena kian merasa aneh karena mobil tidak melewati arah rumahnya. “ temenin gue ke Butik dulu.buat ambil baju yang dipesen sama mama.” Ucap aurel dengan tetap fokus kedepan untuk mengemudi. “ Jangan bilang loe mau ke Butiknya Bunda gue rel.”ucap kian penasaran. “ Hahahaha iya,siapa lagi temen rempong mama gue klo gak tante maria.”ucap aurel sambil tetap ketawa.kian yang melihat sahabatnya tambah makin sebel. “ Gue lagi males ketemu Bunda malah loe ajak ke butiknya Bunda gue.loe bener-bener sahabat yang menyebalkan rel”.ucap kian dengan ketus.sambil menatap keluar jendela. “ Tadi Devon natap loe terus Ki.kelihatannya anak itu naksir loe deh?” ucap aurel dengan santai. “ Ngapain bahas cowok gak penting kayak Dia Rel.Males gue ngomonginnya.kyak gak ada omongan lain aja.makin buat mood gue ancur aja loe.” “ Dasar Kian Gila “ aurel menggelengkan kepalanya dengan kelakuan sahabatnya itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD