Part 02 Cewek Jutek

1182 Words
“ Rel gue nungguin dimobil aja yah ” ucap kian yang masih berada di dalam mobil. “ Gila lho yah sampai segitunya sama Bunda lho Ki ” Aurel tak habis fikir kalo sahabatnya itu memang bener-bener lagi mode sebel dan ngambek. Kian menghela nafas kasar turun dari mobil mengikuti aurel masuk ke Butik Bundanya. “ Mbak Kian “ sapa salah satu pekerja Bundanya. “ Eh iya mbak Ratih,gimana kabarnya mbak?” Kian mengobrol dengan mbak Ratih meninggalkan Aurel yang menemui Bundanya untuk mengambil baju pesanan mamanya aurel. “ Alhamdulillah Baik Mbk.Mbk sendiri giman kabarnya?udah jarang banget ikut Ibu Ke butik Mbk.” Ucap mbak ratih sambil tetap membereskan gaun-gaun pesanan pembeli. “ Butik Ramai Mbak yah?padahal bukan hari libur.” Tanya kian dengan melihat keramaian di Butik Bundanya. “ Alhamdulillah iya mbak.karena Ibu juga mbak.Nama Ibu sudah terkenal diluaran mbk.karya-karya ibu juga banyak yang dipakai artis-artis ibu kota.Bu Maria itu Is The Best deh pokoknya.” Ucap mbak ratih penuh ke kaguman pada Bundanya.Kian yang mendengar mbak ratih mengagumi Bundanya ikutan tersenyum.Memang sich meskipun bundanya itu rewel tapi Bunda sosok panutan buat kian.meskipun kesibukannya jadi Desainer kondang,Bunda tidak pernah lupa sama keluarga.terlebih lagi ngurusin aku sama Ayah.kalo kak Reno semenjak dia udah kerja dan udah berumah tangga kak reno mutusin buat tinggal dirumahnya sendiri. “ syukur mbak kalo gitu ”.ucap kian singkat.mbak ratih memberikan minuman soft drink buat kian. “ Makasih mbak “ ucap kian dengan senang hati menerima minuman yang di beri mbak ratih. “ Mbak Kian nanti kalo udah lulus mau ngelanjutin dimana mbak?” tanya mbak ratih penasaran.karena bu maria sering sekali ngeluh sama kelakuan anak perempuan satu-satunya ini.yang punya sifat WAW banget.sampai buat orang darah tinggi karena kelakuannya. “ Paling ambil Bisnis mbak,entah diluar negri nantinya apa masih di dalam negri.pingin coba-coba jalur Beasiswa mbak.” Ucap kian sambil menyesap soft drink yang dia pegang. “ Kenapa harus jalur Beasiswa mbak, padahal bapak sama ibu kan mampu buat bayar kuliahnya mbak kian.” Ucap mbak ratih ingin tahu alasan kian.karena meskipun kian terlahir dari keluarga kaya raya.kian tidak pernah terlihat menghambur-hamburkan uang kayak temen-temennya yang lain.terlihat dari apa yang dia pakai juga yang tak jauh-jauh dari kaos oblong dan celana jeans sobek- sobek.persis kayak gembel kalo orang tuanya bilang.banyak orang yang mengira kalo Kian anak orang gak punya.padahal kalo tahu harta kekayaan Abimanyu semua orang pasti gak akan percaya. Abimanyu Grup salah satu perusahaan yang bekerja dalam bidang property dan pembangunan infrastruktur.perusahaan besar yang pusatnya berada di surabaya.memiliki anak cabang di beberapa wilayah.dan menduduki peringkat ketiga perusahaan terbesar di Indonesia.semua orang sering membicarakan keharmonisan keluarga Abimanyu yang jauh dari gosip. “ Kian....” panggil Bu Maria pada putri satu-satunya itu.kian Cuma menoleh melihat orang yang memanggilnya tadi dan kembali dengan kesibukannya memainkan ponselnya.Bu Maria Cuma bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak perempuannya itu.sudah biasa kalo lihat kinan kalo lagi Mode ngambek gak bakalan dengerin orang yang lagi ngomong sama dia. “ Masih Ngambek nich sama Bunda “ ucap Bu Maria dengan lembut.tapi bukan kian namanya kalo bisa luluh dengan perkataan lembut Bundanya.Kian masa bodoh sama perkataan Bundanya.kian berdiri dari duduknya dan jalan ke luar butik.saat di persimpangan pintu masuk butik kian ditabrak seseorang sampai jatuh.saat dia mencoba berdiri yang dilihat adalah Davon pelakunya.kian semakin tersulut emosi. “ Davon...loe lagi.loe lagi.kian secara reflek menjambak rambut davon lagi.sampai si empunya kesakitan. “ Kian Lepasin dasar idiot.asal tarik-tarik rambut terus.loe yang jalan gak lihat-lihat malah nyalahin gue.dasar gadis Bar-Bar.” Ucap Davon sambil mencoba melepaskan tarikan tangan Kian di rambutnya.kian gak peduli sama sekali sama kian malahan semakin ditarik rambut davon.kian sudah benar-benar sebel sama Davon.Bunda Kian dan Mama Davon berlari menghampiri anak-anaknya. “ Kian lepasin rambut nak Davon...” teriak Bunda Kian pada anaknya.kian langsung melepaskan tangannya dari rambut davon.dan menatap davon dengan tatapan membunuh. “ Udah gak papa Mbak,Davon juga gak papa tuh.jangan dimarahin kiannya.”ucap mama Davon dengan lembut.tanpa anak-anaknya ketahui mama Davon,Bunda Kian dan mama Aurel adalah sahabat mulai zaman mereka masih memakai seragam Abu-abu dulu.persahabatan mereka terjalin baik sampai sekarang. “ mama kenal sama gadis Bar-Bar ini” tanya Davon pada mamanya.mamanya mengangguk mengiyakan pertanyaan putranya. “ Kian itu anaknya tante Maria.sahabatnya mama yang punya Butik ini.”ucap mama Davon dengan halus.kian yang mendengarnya masa bodoh berjalan menjauh dari mereka yang masih mengobrol.Davon memperhatikan kian yang pergi tanpa sepengetahuan Bundanya Cuma bisa menggelengkan kepalanya.heran lihat prilaku kian yang gak ada manis-manisnya jadi wanita. “ Lho Kian mana mbak?” tanya mama davon yang tak melihat kian diantara mereka.Bunda kian gak heran kalo anaknya kabur. “ paling dia kabur mbak.saya jadi orang tuanya udah gak kaget kalo kian lagi ngambek pasti pergi kayak gini.” Ucap bunda kian santai. “ Emang Kian ngambek kenapa mbak, Kiannya?” tanya mama Davon. “ tadi pagi fasilitasnya dia saya cabut semuanya,dari mobil sampai uang saku yang saya kurangi.dianya langsung ngambek sama saya dan Ayahnya.padahal saya ngelakuin itu demi kebaikannya dia sendiri.”ucap Bunda kian menjelaskan.Davon yang ikut mendengarkan perkataan Bunda Kian tersenyum simpul. “ Dasar gadis Bar-Bar....Cuma gara-gara fasilitas dicabut aja ngambeknya sampai segitunya.” Batin Davon.entah kenapa Davon ngerasain perasaan yang beda sama kian.padahal kelakuannya Amit-amit jadi wanita. Aurel berjalan menghampiri Kian yang sudah menunggunya di mobil.aurel Cuma bisa nahan tawa kalo lihat muka sahabatnya ditekuk kayak gitu.kayak setrikaan kusut. “ Kenapa muka loe ditekuk kayak gitu.jelek banget loe Ki” ucap Aurel asal sambil masuk ke mobilnya.dan langsung melajukan mobilnya ke luar dari Butik milik Bunda Kian. “ Gue Sebel banget sama Davon,setiap ketemu bawaannya pingin marah terus.” Ucap Kian sambil memanyunkan mulutnya. “ Jodoh loe Ki sama si Davon.” Ucap Aurel asal.yang dibalas toyoran di kepala Aurel. “ Jodoh pala loe.Amit-amit jodoh sama si davon.laki-laki menyebalkan macam si davon.pingin di tenggelemin aja di laut.” “ jangan terlalu membenci.nanti cinta baru tahu rasa loe Ki.”ledek Aurel. “ jangan ngomong sembarangan loe rel.gue mual dengernya.”.ucap kian dengan cuek.aurel yang mendengar jawaban dari kian ngakak dengan keras. “ Terus aja loe ketawa sampai mulut loe Berbusa” “ Iya kalo dikasih sabun Ki berbusa mulut gue.” “ Dasar gila loe Rel” ucap kian mengalihkan wajahnya melihat ke luar jendela. Sekitar setengah jam perjalanan akhirnya Kian sampai di depan rumahnya diantar aurel. “loe gak pingin mampir dulu rel” ucap kian dengan raut wajah mengusir. “ Gimana gue mau mampir kalo raut muka loe pingin cepet-cepet gue pergi dari rumah loe.”ucap aurel ketus.yang dijawab dengan kekehan oleh kian.kian nyelonong masuk ke dalam gerbang rumahnya meninggalkan aurel yang masih bengong dengan kelakuan sahabatnya yang absurd. “ Kian-kian...karena kelakuan loe yang kayak gini yang buat gue betah sahabatan sama loe.sifat loe yang apa adanya.tanpa harus loe merubah apa yang ada di diri loe.jadi sahabat loe mulai dari orok sampai sekarang.saling menerima kekurangan satu sama lain.sering kali orang mengganggap kita saudara kandung.karena terlalu sering kita sama-sama.gue Cuma berharap semoga persahabatan kita terjalin sampai kita menua.trima kasih sudah mau menjadi sahabat terbaik gue ki.”ucap aurel dalam hati.setelah kian masuk kedalam gerbang rumahnya aurel melajukan kembali mobilnya menuju rumahnya.jarak tempuh rumah aurel dan kian sekitar 10 menitan. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD