Mata biru itu seketika terbuka lebar. Hal yang pertama sekali menyapa penglihatannya adalah sepasang mata bulat yang indah dan besar dilumuri pertanyaan. Sejenak William tertegun, bergeming tanpa kata. Tubuhnya membeku kaku seolah seluruh saraf tubuhnya tiba-tiba berhenti bekerja. Namun tidak dengan matanya, terlihat jelas kepanikan bercampur ketakutan disana. William memejamkan matanya, mengendus pelan bau yang tertinggal di tubuhnya. Sial. Perempuan paruh bayah itu rupanya meninggalkan jejak di tubuhku. William mendongak, berdehem kecil untuk mengusir keheningan yang kian melanda. "Ah... aku lupa memberitahu mu. Jeremi maksudku... dia mengalami sedikit insiden kecil. Aku membantunya tadi." ucap William dengan terbata. "Insiden? Insiden seperti apa?" tanya Angel seolah tak percaya. W

