Dijemput Om Ganteng

957 Words
Dihalte sekolah Rena masih duduk sambil memutar hp nya karena masih ragu untuk menghubungi tante Asih, sementara sekolah sudah mulai sepi karena siswa sudah banyak yang pulang dan hanya tinggal beberapa siswa yang masih ada kegiatan di sekolah. Hari sudah mulai sore, diperhatikan jam tangannya sudah menunjukkan hampir jam 16.00wib tapi Rena belum niat untuk menghubungi tantenya. Tak lama ada motor sport tiba tiba berhenti di depan halte dan pria itu membuka kaca helm nya, ternyata Dewa tapi sudah tak mengenakan pakaian sekolah lagi ’ni cow ngapain balik kesini lagi’ batin Rena. “Belum dijemput juga?” “udah sini gue antar aja deh, gak usah gengsi” sapa Dewa lagi Terlihat rena ragu – ragu dan masih memutar mutar hp nya “hmmm...gak usah deh, makasi bentar lagi juga dijemput” tolak Rena halus “ya udah deh serah lo” ketus Dewa yang kemudian meninggalkan Rena “mau sampe kapan mutar – mutar HP lo?” Rena tersentak dengan suara pria yang tidak dikenalnya, ‘ya tuhan...ini manusia kan?’ monolog Rena dalam hati yang terpana mendengar suara lembut dan wajah yang tampan menurut nya yang bisa dibandingkan dengan oppa – oppa korea (menurut Rena ya). “Hey....lo mau pulangkan? Ayok saya antar” pria itu langsung menggandeng tangan Rena tanpa basa basi dan membukakan pintu mobil nya. Tanpa bantahan Rena hanya mengikuti saja, ntah apa yang membuatnya menurut padahal dia tidak mengenal sedikit pun siapa pria tersebut. Tanpa ada yang menyadari ada sosok yang memperhatikan mereka dari jauh, yang dari tadi memang menunggu rena untuk dijemput ‘jadi dia nungguin dijemput tu om om, siapa laki laki itu gak mungkin pacarnya kan pasti kakaknya’ gumam Dewa pada dirinya sendiri. “Gue Hendry, adik iparnya mbak Asih. Tadi mbak Asih nelpon gue minta tlong jemput lu kt nya dia lagi sibuk” Hendry memperkenalkan dirinya panjang lebar dan dijawab dengan ber ohria saja oleh Rena karena dirinya masih kaget dengan kemunculan pria tersebut. “Pasang seetbelt nya, ntar kita ditilang” Hendry mengingatkan Rena karena mau melajukan mobilnya, namun dia menghentikan kaki nya untuk menginjak kan gas melihat Rena yang agak kesusahan menarik tali seetbelt, Hendry langsung mencondongkan tubuhnya untuk membantu Rena memasangkan seetbelt nya. Mendadak Rena sesak nafas merasakan aroma mint nafas Hendry yang kini berjarak hanya beberapa senti dari Rena.’nikmat tuhan mana yang kamu dustakan lagi Ren, kalau udah liat yang kaya gini’ “Jangan ditahan nafas nya, atau kamu butuh nafas buatan dari saya” Hendry terkekeh kecil melihat wajah Rena yang memerah karena ulah nya. #hendry prov ‘Ni anak ko polos banget ya kayanya, cantik nya beda wajahnya masih murni tanpa makeup lucu banget. Kenapa gue jadi deg degan gini ya deketan sama dia, biasanya kan gue juga sering deket gini sama cewek lain malah lebih deket. Tapi yang ini ko beda, gue pengen cium ni cewek jadi nya’ Hendry mengancingkan seetbelt rena sambil perang batin dipikiran nya, segera dia kembali ke posisi duduknya karena dia tak ingin kilaf liat bibir Rena yang menggoda menurutnya dan hendry langsung melajukan mobilnya berharap untuk cepat sampai ke tujuan. Dia tak ingin berlama lama disituasi nya yang sekarang. *prov end Diperjalanan Rena dan Hendry hanya diam tak ada satu pun yang memulai pembicaraan, sampailah Rena didepan rumah tante Asih. Rena langsung membuka pintu mobil bermaksud untuk keluar, tiba2 dia merasakan sebelah tangan nya dicekal oleh Hendry sontak saja Rena terduduk kembali. “Lo gak mau bilang makasih dulu, kan udah dianterin sampe rumah dengan selamat” Entah apa yang ada dipikiran Hendry sekarang mungkin dia hanya bermaksud mengulur waktu Rena saja. Hendry tersenyum hangat saat menatap Rena, mata mereka bertemu namun Rena segera mengalihkan pandangannya. Dia tak ingin terlihat salah tinggkah, namun Hendry memperhatikan itu. “Gak usah blushing gitu pipinya, gue kan baru pegang pergelangan tangan lo. Belum yang lain” spontan saja ucapan itu keluar dari mulut Hendry dan seketika menyatukan tangannya disela jemari tangan Rena. ‘Ya ampun...dia bilang baru...trus sekarang apa coba? Bisa2 beneran sakit jantung gue kalau diginiin terus’ Rena yang tersadar mencoba melepaskan tangan nya dari genggaman Hendry, namun sudah pasti tak berhasil karena hendry menggenggam tangannya sangat erat. “Maaf om, tolong lepasin tangan gue” Hendry mengerutkan dahi nya mendengar Rena yang memanggilnya dengan sebutan om, namun tetap tidak melepaskan genggamannya. ‘Nih cewek lucu banget sih kalau lagi gugup, dia gak liat kalau gue gagah dan masih muda gini. Seenak jidat nya aja manggil gue om’ Hendry berbicara dengan dirinya sendiri sambil tetap senyum menatap Rena yang sudah kebingungan mau bertingkah seperti apa. “Cara makasinya gak gitu, sayang” ‘what!!!tunggu...dia barusan panggil gue sayang, ya ampun meleleh gue.ih....apa sih Ren lu mikirnya kejauhan’ Rena menggeleng2kan kepalanya sambil melihat keluar mobil. Hendry yang melihat tingkah Rena langsung memajukan tubuh nya mendekati Rena yang melihat keluar. Rena langsung mebalikkan wajahnya untuk mengucapkan terimakasih ke Hendry, tapi belum sempat Rena menyelesaikan kata nya. “Ma.................” hidung Rena beradu dengan hidung Hendry yang mancung bak prosotan, reflek Rena memundurkan wajahnya. Tapi lain halnya dengan hendry yang malah memajukan nya mendekati Rena sampai jarak antara wajah Rena dan Hendry sudah beradu antara hidung dan hidung. Rena langsung menundukkan wajahnya dia berusaha untuk tetap menghindar, entah apa yang ada dipikiran Hendry sekarang. Perlahan dia mengangkat dagu Rena agar dia dapat melihat wajah Rena, perlahan Hendry mendekati bibir Rena kemudian dia melepaskan seetbelt nya. Sementara Rena entah sejak kapan memejamkan matanya, yang membuat Hendry terkekeh geli melihat nya. “Udah turun, atau lo lagi nunggu dicium ya” Hendry tersenyum kecil melihat Rena yang perlahan membuka matanya. Rena segera membuka pintu mobil dan turun, setelah menutup pintu mobil Rena menunduk kearah kaca mobil sambil mengucapkan terimakasih sekali lagi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD