02 : I'm your mother..

1687 Words
Cowok cilik itu tertawa terbahak. Ia baru saja menceritakan pengalaman serunya pada teman-temannya. "Bayangkan! Uang di dompet cuma ada duaratus ribu men, aku balikin dompet itu dan akting sok melas dikit. Kubilang ibuku sakit keras.. eh kena kibul dia. Ibuku kan udah dead! Hahahaha, bodohnya cewek itu, dia keluarin duit limaratus ribu untuk pengobatan ibuku! Hahahaha... i***t!! Super i***t!" "Lalu kemana uang itu sekarang?" "Udah habis, buat beli rokok dan togel.." Cowok itu tiba~tiba menyadari sesuatu, suara yang bertanya tadi bukan suara temannya! Ia menoleh dan menemukan pandangan bengis dari seorang gadis cantik! Anjrit! Itu cewek yang ditipunuya tadi. Cowok itu berniat melarikan diri, namun si cewek dengan tangkas menarik kerah kausnya! "Mau kemana, Maling cilik?! Kembalikan uangku!" bentak Renata marah. Maling cilik itu berbalik dan bersujud pada Renata. "Ampunn Kak, uangnya sudah habis.. maaf Kak." "Kalau begitu, ayo kita ke kantor polisi! Biar kamu dimasukkan kedalam sel!" "Jangan Kak! Ampun, kasihani saya Kak. Saya anak yatim piatu, gak punya siapa~siapa lagi." "Kemarin kau bilang ibumu sakit, jadi hari ini sudah mati. Besok bapakmu kau hidupkan, lusa kau matiin. Ck! Dramatis amat hidupmu!" "Benar Kak, aku yatim piatu!" "Baguslah, di penjara kau bisa makan tidur gratis," ucap Renata tak peduli. Tiba~tiba lengan Renata dijawil seorang gadis cilik. "Kak, Dion gak bohong. Dia memang gak punya papa mama lagi!" "Kamu siapa? Temannya maling ini? Maling juga ya!" bentak Renata pada gadis cilik itu. Cowok cilik yang bernama Dion itu membela temannya. “Dia temanku, tapi dia bukan maling. Dia anak tukang becak yang mangkal disana. Namanya Tia." Renata mengamati gadis cilik itu dengan seksama. Iya sih, gadis ini nampak baik dan polos. Renata melepaskan cengkramannya ke Dion, lalu ia bertanya dengan galak, "Terus maumu sekarang bagaimana? Pokoknya kamu harus mengganti uangku!" "Iya Kak, tapi tolong beri aku waktu." Dion mencoba menawar. Renata berpikir, dia tak bisa mempercayai cowok ini seratus persen. Bisa saja bocah ini bakal kabur lagi! Dia harus mengawasinya betul~betul! "Dimana rumahmu?" "Di kolong jembatan Kak, aku tak punya rumah." "Jangan bohong kamu!" "Benar Kak, Dion emang gak punya rumah," kata Tia membela sahabatnya. Duh, kalau gitu susah mengawasinya. Cuma ada satu cara. "Kamu, mulai sekarang ikut aku tinggal di Rumah Singgah.." *** Di Rumah Singgah.. Seperti biasa, Ibu Tiri tengah menghitung uang pendapatan anak~anak asuhnya. Mereka memang harus menyetor perpuluhan dari pendapatannya untuk urun biaya hidup mereka bersama. Di rumah singgah ini ada 26 mulut yang perlu diberi makan, kebanyakan adalah anak~anak jalanan yang sudah tak punya papa mama, atau telah dibuang ortunya. Rumah singgah ini diurus dan dikepalai oleh Ibu Tiri. Itu julukan sih, aslinya dia bernama Eko, tapi dia lebih senang dipanggil Elsye! Yah, ia memang waria, b*****g, banci rombeng.. atau apalah kamu sebut. Dia itu galaknya ruarrr biasa, tapi cengengnya juga ngujubilahai. Memang dia sengaja pasang aksi segalak mungkin lah. Mengurus banyak anak jalanan yang suka tepu~tepu itu gak gampang loh! Maka si Elsye ini suka dipanggil Ibu Tiri! Pernah dengar kan pepatah 'Sekejam~kejamnya ibu kota masih lebih kejam dan bangsatan Ibu Tiri'. Eh, benar kan itu pepatahnya? Diantara semua anak asuhnya dia paling emesh pada makhluk unik yang termanipulatif dan paling jalang diantara yang lain. Itulah Renata. Secara umurnya juga paling tua diantara yang lain, dia sudah 22 tahun loh! Tapi kelakuannya amit~amit, nakalnya ngalahin yang masih abg! Meski demikian, diam~diam Ibu Tiri juga paling sayang juga care pada cewek ini. Ya, karena dia mengawali karirnya di rumah singgah bersamaan saat dia menemukan Renata sepuluh tahun lalu. Cewek ini ditemukan pertama kali olehnya di tepi jurang dalam keadaan pingsan. Setelah sadar dia tak ingat apapun. Ibu Tiri memanggil namanya Renata gegara nama itulah yang terukir di bandul kalungnya. Awalnya Renata ini sweet lho, entah kenapa makin tua makin menjadi nakalnya! Tua~tua keladi. Seperti hari ini, lagi~lagi dia tak menyetor pendapatannya. Sudah begitu, masih membawa orang baru lagi! Pemuda cilik berusia sekitar 12 tahun.. hitam, keriting, dekil. Kemungkinan bakal menghabiskan jatah beras banyak nih! "Yey nih ye, udah ne bawa doku yey masisa bawa lekong cilik pigi masuk rume kitong. Eike hukuma yey baru rasa. Krejong gak becus, masalah ciyus yey bawa! Panasonic ati eyke! Capcay deh." Ibu tiri mengomel dengan bahasa ajibnya. Dion cengo, tak mengerti maksudnya "Ibu Tiri.. please deh. Manusiawi dikit, ah. Cowok ini baru aku tebus, dia mau dijadikan gigolo lho. Kasihan kan, makanya duitku terpakai buat menebus dirinya. Ibu Tiri biarlah dia tinggal sini ya." Elsye mengamati Dion dengan tatapan menilai, masa makhluk hitam keriting dekil begini cucok dijadikan gigolo? Aneh, tapi Elsye terlanjur merasa tersentuh. Kasihan juga lekong satu ini. "Ciyus, yey? Lekong modela gini cucok kah jadong gigolong? Manong organ tunggal yey?" tanya Ibu Tiri pada Dion. Dion bingung, dia harus menjawab seperti apa? Ngerti juga kagak yang ditanyain apa! Organ tunggal? Hiii, jangan~jangan organ tubuhnya mau dijual! Wajah Dion memucat! "Ibu Tiri, Dion ini yatim piatu.. gak punya orang tua! Kasihan kan. Sejak kecil dia ditinggal mati kedua orang tuanya. Ayahnya mati bunuh diri gegara tak sanggup menafkahi keluarganya. Tak lama kemudian ibunya mati patah hati. Lalu Dion dipiara oleh neneknya yang berjualan tungku api. Itu sebabnya dia gosong. Nah barusan ini neneknya meninggal karena penyakit diabetes.. karena kebanyakan nyusur gula untuk menahan lapar. Tinggallah si Dion seorang diri, demi menutupi utang neneknya dia terpaksa dijual.. mau dijadiin gigolo." Dion terperangah mendengar kisah hidupnya yang didramatis secara luar biasa oleh kakak cantik yang membawanya kemari. Dia saja ingin menangis mendengarnya, seakan~akan itu kejadian nyata. Padaha bapaknya mati tertimpa bata. Ibunya mati sakit tipus. Dion jadi kaget ketika mendadak dia dipeluk oleh banci rombeng didepannya sambil menangis mengerung~gerung. "Cuciann.. cuciannna yey lekong cilik eyke. Yey tenang ajong, eyke akan ruwat yey baik~baik. Hiks hiks.." Lantas si banci rombeng itu membuang ingusnya di baju Dion. Ih, jijay. Tapi egp lah, yang penting Dion mendapat tumpangan gratis mulai hari ini. Renata memperhatikan pemandangan dramatis didepannya dengan senyum devilnya. Sekali lagi ia berhasil memperdaya Ibu Tirinya! Wkwkwk.. *** Si Botak memberi job lagi. Kali ini honornya lumayan besar. Renata diminta berperan menjadi ibu kandung seorang anak abg cowok. Bapak tiri si cowok yang memberi job seperti itu. Sepertinya ada motif perebutan harta, gegara harta benda itu sebenarnya milik si anak abg. Mungkin bapak tirinya berniat menggangkangi harta benda itu. Ah masa bodo dengan latar belakang mereka. Yang jelas dia diminta berperan dan dia dibayar besar, urusan dosa biar bapak tirinya yang menanggungnya! Renata mengingat petunjuk yang diberikan, dia harus bertemu dengan 'anak kandungnya' di resto mewah Deluxe. Anak kandungnya berusia 15 tahun, ganteng, pirang. Sekali lagi Renata memastikan penampilannya di cermin. Ia sudah berdandan mirip emak~emak berusia 35 tahun. Make-upnya dibuat semenor mungkin untuk menutupi usianya. Bajunya ala wanita dewasa yang seksi dan s*****l dengan belahan d**a rendah. Padahal kalau sedang tak menyamar, Renata suka memakai baju ala abg.. jumsuit hotpan dengan tshirt atau tanktop didalamnya. Renata menoleh kesekelilingnya untuk mencari figur anak kandungnya. Tatapannya terpaku pada seorang cowok blonde yang terlihat sangat polos. Amboiii, betapa tampannya, dia sangat berkilauan! Semua orang terlihat tak menarik bila dibandingkan cowok itu. Belum pernah Renata melihat manusia yang bersinar luar biasa sepertinya. Sangat suci kesannya. Mungkin beginilah tampilan anak orang kaya dan pewaris tunggal kekayaan luar biasa. Renata menghampiri cowok berkilau itu. "Nak," panggilnya dengan suara yang dibuatnya sesedih mungkin. Cowok itu menoleh heran. "Maaf, siapa anda?" tanya cowok itu sopan. Suaranya manis, semanis madu. "I'm your mother," jawab Renata dengan mata berkaca~kaca. Untung ada obat tetes mata Rohto, tinggal tetesin saja sudah membuat mata terkesan sembab. Renata memeluk tubuh 'anak kandung'nya dengan rasa haru membuncah, kepala si anak didekap di dadanya yang hangat. Supaya si anak merasakan keibuannya kali. Namun cowok itu dengan jengah berusaha melepaskan diri. Mana mau Renata membiarkannya?! Dia malah mendekap kepala cowok itu ke dadanya yang montok. Sampai cowok itu terengah~engah kehabisan napas barulah Renata melepasnya. Cowok itu menatap Renata galau dengan pipinya yang merah seperti kepiting rebus! Pasti dia telah meresapi perasaan keibuan Renata. Renata mengelus rambut pirang cowok itu. "Nak, Mommy sangat merindukanmu. Apa ayahmu sudah menjelaskan siapa Mommy?" "Apa? Ayah? Aku tak pu.." Cup. Renata mengecup pipi cowok itu dengan mesra hingga lagi~lagi membuat pipi cowo itu memerah seperti kepiting rebus. Lucu, cowok ini imut sekali! Dalam hati Renata mengagumi ketampanan dan ke unyu an 'anak kandung'nya ini! "Nak, Mommy sangat merindukanmu! Oh my teddy boy," Renata mencubit kedua belah pipi cowok itu dan menariknya gemas. Cowok itu berusaha melepas tangan Renata, dia terlihat sangat malu. Drrrttt.. drrttt.. Tiba~tiba hp Renata berdering. Si botak memanggil, ada apa? "Yah?" sambut Renata enggan. Terdengar suara Botak yang tengah marah. “b***h, dimana kamu? Klienmu marah~marah. Mengapa kamu tak datang ke tempat yang dijanjikan?!" "What?! Aku sudah di resto. Sekarang aku bersama anak kandungku!" "What the hell! Bapaknya baru mengabari. Anak tirinya sudah kembali ke rumah tanpa bertemu denganmu!" Renata langsung syok mendengarnya. Astaga, dia salah sasaran! Lantas siapa yang sedari tadi didekap di dadanya, dia cium pipinya, dia towel~towel pipinya? Rugi bandar dia membiarkan dadanya dijadikan bantal kepala cowok itu! Seperti tau apa yang dipikirkan Renata, cowok itu menjawab dengan lembut, "kenalkan, namaku Valen." Suaranya merdu dan menenangkan. Renata terlena dibuatnya. Ia melupakan kekesalannya tadi dan jatuh dalam pesona cowok berkilau ini! *** Dia adalah Fallen Angel, salah satu malaikat yang dilempar ke dunia manusia karena melakukan kesalahan. Christopher tetap berbuat dosa di dunia manusia, ia bersekutu dengan iblis untuk memperdaya umat manusia! Kegemarannya mengerikan, memburu keperawanan anak manusia! "Kudengar akhir~akhir ini kau jauh lebih jinak, Christopher!" Sekutu iblisnya mencemooh dirinya. Christopher tersenyum sinis. "Aku hanya menyamarkan diri, Iblis! Kau tau, The Punishment sedang ada di dunia manusia. Aku tak boleh memancing perhatiannya." "Apa itu The Punishment?" Si iblis mengernyitkan keningnya. Dia tak pernah mendengar hal ini sama sekali. "Namanya tak pernah diketahui siapapun. Posisinya berada di hirarki tertinggi dalam lapisan malaikat. Kedudukannya bahkan lebih tinggi daripada Malaikat Agung. Sang Malaikat Kudus, itulah dia. Dia memiliki kuasa untuk mengembalikan malaikat ke jalur yang benar dan menghukumnya. Dan juga ia memiliki kuasa membasmi Iblis terkutuk seperti dirimu!" Iblis itu bergidik ngeri. Dia harus menghindari malaikat itu sebisa mungkin. "Seperti apa dia?" "No body know, my friend. Bahkan kami kaum malaikat saja tak pernah melihatnya! Dia seperti mitos atau legenda.. " Sedashyat itukah The Punishment? Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD