Ia mual sekali mengingat tubuh bule tadi. Jujur, ia merasa jijik pada dirinya sendiri. Bisa-bisanya berbuat segila itu. Walau sekarang kondisinya menjadi jauh lebih baik. Tapi tetap saja kan? Itu hal paling gila yang ia lakukan selama hidupnya. Ia menghabiskan waktu di apartemen. Karena efek obat yang jatanya sehari itu nyatanya lebih dari itu. Ia bahkan tak tahu sama sekali. Walau sudah dikeluarkan bersama si bule. Ya tetap saja kembali terangsang. Mati-matian ia menahan diri kali ini untuk tak ke mana pun dan membiarkannya mengeluarkan hasrat sendirian di dalam kamar sampai lemas sekali. Dan ini berlangsung hingga berhari-hari. Padahal ada banyak telepon dari rumah sakit loh. Ada dari mamanya juga yang sudah dapat kabar dari pihak rumah sakit. Papanya tentu sudah tak perduli. Reifan?

