Ranjiel dan Geisha masih duduk saling berhadapan, mereka juga menatap satu sama lain tanpa berkedip sedikit pun. Keduanya terus-menerus melakukan hal itu dalam beberapa menit, tak bicara sama sekali. Beberapa saat berlalu, Geisha akhirnya menyerah. Ia tak bisa menggali semuanya dengan baik, meski ia mengeluarkan kedua biji matanya, perasaan Ranjiel juga tak akan terbaca. “Kok berenti? Kan gue lagi latian jadi Ojan, Ges.” Cowok itu menahan tawa, ia jelas tahu jika Geisha mencoba menggali semua perasaannya kepada orang-orang sekitar. “Lo kenapa sih? Lo sama sekali nggak mau bilang gimana perasaan lo ke gue. Kita di sini Cuma sendiri, dan gue juga bukan bebek.” Geisha menatap sebal, ia terlihat tak terima dengan kelakuan teman baiknya itu. “Udah deh ... mulai tuh ngambeknya.” “Ya abisnya

