Rheana mengerutkan dahi melihat Shiren yang tengah tertidur sambil tersenyum-senyum juga mengigau menyebut nama Iqbal. Apa maksudnya? Mengapa putrinya menyebut nama lelaki remaja yang selalu memberikan tatapan intimidasi terhadapnya. "Shiren, kamu kenapa, Nak?" tanya Rheana sembari menepuk-nepuk pipi Shiren dengan pelan. Karena tidak mendapat jawaban, membuat Rheana mencoba memanggil putrinya sekali lagi. "Shiren," panggil wanita itu dengan lembut. Shiren yang merasa terganggu saat tidur lelapnya pun langsung membuka mata dan melenguh. "Bunda," ucap gadis itu dengan suara serak khas bangun tidurnya. "Kamu kenapa?" Shiren mengerutkan dahi saat mendengar pertanyaan dari bundanya. Dia tidak mengerti dengan pertanyaan yang merujuk pada keadaannya. Padahal gadis itu dalam keadaan baik-baik