Shiren tengah berjalan dengan lesu di koridor sekolah. Bagaimana tidak? Semalam dia hanya tidur selama 2 jam, itu menurut yang dia perkirakan. Setelah sekolah selesai dia harus bekerja di sebuah restoran terkenal di Jakarta dan pulang larut malam. Dia bekerja karena terpaksa, jika boleh menolak, rasanya dia ingin menolak untuk bekerja seperti itu. Dia ingin hidup enak seperti Verra dan sahabat-sahabatnya. Usai bekerja dia harus mengerjakan banyak tugas. Bukan, tugas-tugas itu bukanlah miliknya, tetapi milik teman sekelas dan juga kakak kelasnya. Mereka meminta untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru kepada mereka, setelah selesai dikerjakan mereka akan memberi upah pada gadis cantik tersebut. Shiren sebenarnya tidak bisa melakukan hal tersebut, karena meskipun dia berprestasi, bukan be
