
Mereka hanya sahabat, itu yang diucap Nara kepada Damar. Namun di antara tawa, pekerjaan, dan pesan larut malam, ada sesuatu yang pelan-pelan bergeser. Perasaan bersalah dan pengkhianatan muncul saat Damar perlahan mundur. Nara terus mendekati Bima tanpa menyadari bahwa sudah banyak orang yang telah tersakiti. Apa benar ia sudah tidak memiliki cinta untuk Damar? Atau memang hanya pelarian sementara?
