The Inconvenience

1288 Words

Sore harinya Pingkan datang dengan Mario ke Rumah Sakit. Aku sedang merapihkan meja dan piring bekas Aldrich makan.  "Rangga mana?" Aldrich bertanya saat hanya melihat mereka berdua yang masuk ke kamar rawat. Pingkan menatapku penuh arti. "Ehmm, dia pergi Ta ke tempat Adeline. Nanti balik lagi kesini katanya." Aku tersenyum getir. Mario menghampiri Aldrich, mengajak sahabatnya itu berbicara untuk mengalihkan tatapan Aldrich yang menyadari sikapku yang  berubah gelisah. Pingkan menyodorkan makanan, mengajakku duduk di sofa. "Lo tenang aja Ta. Rangga gak balikan sama Adeline kok. Dia cuma mau jemput Adeline kesini." Pingkan berbisik. Aku terdiam sejenak lalu mulai makan. Satu jam kemudian Rangga datang bersama Adeline. Cewek itu ikut terharu melihat Aldrich sudah siuman. Kami ngobrol b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD