Aku merasakan tanganku berubah dingin. Aku terus terdiam saat masuk kedalam kamar. "Ta, kamu kenapa?" Aku duduk dipinggir ranjang. Aldrich meletakkan kunci mobilnya di meja dan menghampiriku. "Ta, kamu takut... aku... gak bisa bangun lagi ya?" Wajahnya menatapku cemas. Aku menatap Aldrich, astaga... apa yang aku pikirkan? Kenapa otakku masih terpaku saat bertemu Rangga tadi dan aku melupakan cowok di depanku ini. Aku memejamkan mata, aku berusaha menetralkan jantungku yang berdetak tidak karuan. Lalu aku menggeleng. Aku harus fokus pada Aldrich. "Aku nervous Al. Aku.. kita.. udah lama gak berhubungan. Aku takut nyakitin kamu." Aldrich tertawa kecil, "Ada juga aku yang ngomong gitu, Ta." Kami berdua tersenyum. Aldrich menarikku berdiri dan mulai menciumku. Aku melingkarkan tanganku k

