Aku mendengarnya terus memanggil dan mengetuk kasar pintu kamar hotelku. "Ta, buka Ta.. please Ta. Dengerin aku dulu.. Ta.." Aku hanya berbaring, kepalaku pusing sudah hampir 1 jam aku menangis. Berbagai kemungkinan melintas di otakku tentang kejadian tadi. Siapa cewek itu? "Ta.. please kasih aku kesempatan untuk jelasin Ta!!" Aku menutup telingaku. Rasanya aku tidak mau mendengar apa-apa lagi. Tapi tidak! Semua harus jelas. Kalau emang cewek itu punya hubungan sama Aldrich aku harus tau sekarang! Aku bangkit dan menghapus airmataku. Aku sudah tidak peduli seperti apa wajahku sekarang. Aku membuka pintu dan berjalan menjauh keseberang ranjang. Aldrich langsung menghampiriku tapi aku teriak. "Kalau kamu masih mau bicara tetap disitu! Jangan deket-deket aku!" Dia menatapku dengan waja

