First Time We Meet
338 Words
Hari ini adalah hari yang istimewa bagi Fenny, karena ini pertama kalinya diajak oleh bosnya mengikuti rapat yang diadakan di sebuah hotel mewah.
Masih berdiri diam di depan hotel, mengagumi kemurahan hati sang bos yang sudah membiarkannya ikut kali ini. Tentu saja setelah memohon berkali-kali.
‘Huft..mungkin sebentar lagi aku akan naik jabatan..jadi direktur kali ya??hahaha..menghayal’
“Fennyyyyy!!”, teriak seseorang menghentikan lamunanku. Rekanku yang satu ini benar-benar tidak bisa diajak senang. “Iya..iya..gak usah teriak kali..maluuu..”, kataku sambil berlari menghampirinya.
“Bukannya kamu udah kebiasaan malu-maluin ya?haha..”, ini orang.. bikin pingin jahit mulutnya. “Aoooowww!! Sakit tau!!”, Teriak Dista setelah kucubit pipinya.
“Biarin!!”, kataku sambil menjulurkan lidahku dan berlalu meninggalkannya.
***
“Dista, kamu pake blush on nya kok cuma sebelah?”. Kata-kata Pak Dika sukses bikin aku terkikik sendiri. “Fenny, ada apa?”, tanya Pak Dika padaku.
“Nggak apa-apa Pak, itu tadi Dista habis dicium tawon”
“Fenny!”, ucapnya sambil menginjak sepatuku dengan heels sepatunya. Aku hanya bisa meringis, memang ya Dista ini bukan cuma suka bikin malu temen tapi juga SADIS.
“Haha..kalian ini, sudah.. ayo ke ruang rapat..10 menit lagi rapat dimulai.”
“Baik Pak..”
Setelah Pak Dika pergi, seorang wanita berpakaian kerja melewati kami, menangis.
“Dis, itu orang nangis Dis..”
“Iya.. aku tau!!”
“Kayanya dari perusahaan lain yang ikut rapat hari ini”
“Fen..lihat sana!”, perintah Dista sambil menunjuk ke arah perempuan tadi berasal sebelumnya.
“Sepertinya itu bosnya..ganteng banget..”
“Aishhh..ni orang, kamu suka karena dia sejenis ya sama kamu?”
“Gimana bisa sejenis sih Fen, dia laki aku perempuan..”
“Sejenis maksud aku..sama-sama sadis. Ingat nggak tadi cewek nangis? Kayanya dimarahin sama tu orang”
“Aku nggak yakin, orangnya ganteng gitu kok”
“Terserah kamu lah Dis”, ucapku sambil meninggalkan Dista.
“Ehhh!! Tunggu!”
Tanpa mereka sadari, seorang pria sedang memperhatikan mereka yang berjalan menjauh.
- Writer
