Part 2

931 Words
"Aku tak akan melupakanmu karna kamu adalah orang yang aku sayangi." Author pov' Angel membalikan badannya ketika mendengar namanya di panggil oleh seseorang. Dia terkejut ketika melihat seseorang yang tak asing lagi baginya. Tetapi angel tetap menghiraukannya dan tetap berjalan ke depan. Angel tetaplah Angel. Orang yang tidak peduli dengan keadaan sekitar. Tiba-tiba orang yang memanggilnya pun semakin mendekat dan mendekat. "Dasar lo, adik laknat!" kata orang itu. "Siapa lo?!!! Sok-sokan ngaku-ngaku jadi abang gue!" jawab Angel dengan sinis dan menatap tajam orang itu. "Aelah, lo lupa ya sama gue, Ca?" tanyanya mendramatis seperti aktoris lebay akut. "Alay lo!!! Lo tahu nama gue?" Angel bingung karna dia dipanggil 'Ca' yang otomatis berarti Ica. Dia memandang lekat wajah pria itu sampai-sampai bergidik ngeri. Nama ica itu diambil dari asal nama Angelica dan nama itu hanya dipakai oleh orang terdekat Angel . Pria itu berjalan ke depan yang membuat Angel takut. Reflek Angel berjalan mundur. Pria itu memegang kedua bahu Angel dan mengguncangkannya. Lebih mengerikannya lagi saat mata pria itu menatapnya dengan sorotan yang tajam. "Lo benar nggak kenal gue, Ca?" "Apaan sih lo?! gausah pegang-pegang. Emang lo siapa sih?!!!" "Gue Damian Jhasob." Setelah mendengarnya, Angel tercengang mendengar pernyataan pria itu. Jhashob? Dia tidak percaya. Angel mematung sambil memandangi wajah pria itu dari atas sampai bawah. Memorynya berputar dalam kehidupan masa lalu. Dia ragu untuk menanyakan sesuatu yang dipikirkannnya dan dia kembali mematung. "Yee, malah bengong, natapnya biasa aja, gue tahu kok kalau gue itu ganteng," ucapnya dengan PD ( Percaya Diri ). "Ck, PD lo!!!" Apa lo abang gue? Lo anak dari Mr.Jhasob?" "Iya, gue abang terganteng lo dan gue anak dari Mr.Jhasob." "Kyaaa I miss you so much. Gue kangen lihat muka lo yang kayak kepiting rebus saat marah," ujarnya sambil memeluk kakak nya. Ya, dia adalah Damian Jhasob, kakak dari Angelica. Keduanya berpelukan bagaikan teletubis. Angel dan Damian meluapkan segala rasa kangennya selama bertahun-tahun tidak bertemu . Angel semakin mengeratkan pelukannya dan tidak memperdulikan keadaan disekitarnya tanpa ada keinginan untuk melepaskannya. Bahkan sampai banyak orang yang memandangnya iri dan kagum karena keduanya ganteng dan cantik. "Lepas ih, dek. Gue gak bisa napas ogeb." "Yaelah bang, gue kan kangen sama lo," jawabnya sambil cemberut . "Tadi gue peluk lo nggak boleh, tapi sekarang lo yang mau peluk gue dan gak mau lepas." "Ck, dasar laknat!!!" "Udah deh, gausa ngambek mending kita pulang. Di rumah udah pada nungguin ." "Ayo." semangat Angel 45. "Mana koper lo, biar abang yang bawain." Mereka berdua berjalan menuju mobil. Mereka berdua memang suka memanggil 'lo-gue' karena katanya sih biar nambah akrab. Begitulah cara mereka sebagai adik kakak. Kini mereka sedang berada dalam mobil. Keduanya sedang bercanda tawa dan saling bercerita . "Bang, lo kok gak lupa sama gue?" "Gue tidak akan melupakanmu karna lo adalah orang yang gue sayangi," ucapnya sambil mengelus rambut adiknya dengan lembut dan kasih sayang. "Makasih abang gantengku yang kayak p****t ayam," jawabnya sambil memeluk kakaknya. "Lo mau muji apa mau ngehina gue sih?" Damian menjitak kepala Angel. "Sakit tau!!! Sebel deh sama abang!!!" sambil memanyunkan bibirnya. "Iya deh maaf ,nanti janji deh, bakal abang beliin es krim ." "Seriously?" tanyanya berbinar. "Yes." "Yeee," ucapnya kegirangan dan menepuk kedua tangannya. Merekapun melanjutkan perbincangan mereka sambil mendengarkan music. *** "Bi, kamar Ica dirapihin ya! Karena hari ini Ica akan pulang dari Rusia." Suruh Meli-ibu Angel. "Baik nyonya." Meli menunggu anaknya pulang. Dia menunngunya sambil menonton TV. Meli sangat sayang kepada anak-anaknya. Dia juga tidak rela jika kehidupan anaknya diusik oleh orang lain. Maka dari itu dia siap siaga dan tidak segan-segan kepada orang yang telah membuat sakit anaknya. Tiba-tiba ada suara toa yang mengagetkannya. Tak lupa pula tangannya mengelus d**a untuk menghilangkan rasa kagetnya. "Momy!!! I miss you!!!!" ucapnya sambil berlari dan langsung berhambur ke dalam pelukan ibunya. "Ini anak momy? wah sekarang kamu sudah jadi wanita cantik. Terakhir kali momy melihatmu masih ingusan. Nggak tahunya sekarang udah besar gini," pujinya sambil membalas pelukan anaknnya. "Momy apaan sih! mau muji atau ngeledek Ica?! Bukannya disambut yang baik-baik eh ini malah dijelekin." "Just kidding dear. Ngomong- ngomong kamu apa kabar? baik-baik saja kan sayang?" sambungnya. "Iya mom, aku baik-baik saja." "Woy! Dasar lo laknat, gue ditinggalin dan bawa barang-barang lo, mana ini berat lagi," teriaknya dengan dramatis. Siapa lagi kalo bukan Damian. "Yaelah b***k lo," sambungnya . "Ck, apaan sih bang, nggausah alay deh. Angkat barang gitu aja alaynya tingkat akut. Lagian tuh badan cwe apa cwo? Atau jangan-jangan bencongnya perempatan kompleks ya?" ledek Angel yang dihadiahi tawaan dari ibunya. Namun hal itu membikin muka Damian jadi kusut terlipat-lipat. "Otak lo, itu ya. Bikin gue greget banget." "Diam lo. Gue lagi kangen momy. Nggausah ganggu, hus..hus! Lagian tadi abang sendiri yang minta," ucapnya sambil mengibas-ngibaskan kedua tangannya. "Lo pikir gue ini ayam apa?!" "Gue nggak sebut merek. Lo sendiri yang bilang." "Dasar bau kencur!!!" "Yaelah, gitu aja ngambek." "Au ah terang," ucapnya ngambek sambil memanyunkan bibirnya. "Udah-udah nggak usah pada ribut. Angel mending kamu istirahat di kamar. pasti kamu capek, biar nanti kopermu yang bawa bi Inah," suruh Meli melerai anaknya. "Iya, mom," ucapnya sambil mencium pipi Meli dan Damaian. Itulah kebiaaaan Angel jika akan tidur maupun bangun tidur akan mencium pipi keluarganya. Angel melangkahkan kaki ke tangga karena kamarnya berada dilantai 2. Ceklek...suara pintu saat dibuka. Angel langsung merebahkan tubuhnya di kasur king size tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu. "Capeknya hari ini," ucapnya sambil memejamkan mata. Dia menatap lagit-langit kamarnya yang mengisahkan kenangan kepada sahabat-sahabatnya mengenai sebuah khayalan boneka terbang. "Mereka apa kabar ya? Kok gue jadi kangen. Gapaalah nanti biar jadi kejutan." gumamnya seraya tersenyum kecil. lama-kelamaan dia terlelap ke alam mimipinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD