“Sudah Daddy bilang jangan kabur!”
Suara Alfian yang menggelegar membuat semua orang yang sedang berkumpul di ruang keluarga tak terdiam. Rani menatap situasi tegang yang terjadi antara suami dan putri sulungnya ini bergantian, sebelum kemudian melirik ke arah putra bungsunya yang tadinya sedang main game online mematikan ponselnya dan duduk dengan tegak.
“Deeva nggak kabur, Dad. Cuman memang dapat internship Nya di sana,” ujar Deeva dengan berani, iris mata abunya membulat menatap Daddy Nya yang mendelik.
Rani dan Revan saling pandang, sebelum kemudian menghela napas saat melihat Deeva dengan berani membalas ucapan Alfian yang terkadang menjadi titah tak terbantahkan untuk mereka.
Revan meneguk air liurnya saat melihat wajah Daddy nya yang merah padam Dia sendiri yang merasa dirinya c
