Some Fourty Two

1007 Words

“Deeva ....” “Deeva .. buka!” Teriakan sayup dan ketukan yang lebih mirip dari gedoran itu membuat Deeva terbangun dari tidur panjangnya. Wajahnya kembali sembab setelah semua tangis yang kembali ia keluarkan. TOtaknya masih belum berjalan dengan benar saat dia duduk di atas ranjangnya, suara lenguhannya terdenger kesakitan. “Deeva ...! Buka ...!” teriak orang dari luar kamarnya kembali terdengar. Membuatnya mau tak mau bergerak, takut pintunya akan didobrak. Setelah perkelahiannya dengan Reyhan, dia memang mengurung diri dan menangis semalaman. Sejak malam tadi Mommynya berusaha membujuknya untuk keluar kamar namun tak dia gubris. Dadanya masih tersayat setelah apa yang Reyhan lalukan kepadanya. Pengkhianatan itu tak akan pernah bisa dia maafkan. Dia tak peduli bahwa persahabatan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD