Some Fourty Five

1780 Words

“Kamu nggak pernah memikirkan kemungkinan saya suka dengan kamu?” jelas Radit dengan nada suara yang serius. Deeva terdiam, tak dapat kelima panca inderanya terasa mati rasa, yang dapat dia rasakan sekarang hanya debaran jantungnya yang berlomba. Yakin bahwa sekarang, wajahnya yang putih berubah menjadi kemerahan seperti tomat rebus. Napasnya tercekat, telinganya memekak. Seolah apa yang baru saja dikatakan oleh Radit hanyalah mimpi dan angan-angannya belaka. “Deeva ... Adeeva ...” panggilan lembut itu seolah menyentaknya ke kenyataan. Dia dengan cepat menarik napas dalam, sebelum kemudian menutup mata sejenak. Tatapan keterkejutannya berubah menjadi tatapan jahil dengan senyuman lebar lalu Deeva mengeryitkan kening dan tertawa terbahak. “Dokter .... jangan bercanda deh. Bagaimana mungk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD