Reyhan tak dapat menyembunyikan senyumnya saat Deeva terus memeluknya erat. Isakan yang terdengar dan juga tubuh Deeva yang terus naik turun menandakan Deeva masih saja menangis dalam pelukannya. Tinggi Deeva yang hanya sedikit di atas dadanya membuat Reyhan menundukkan kepalanya. Tanpa sadar, dia menaruh dagunya di puncak kepala Deeva. Dia menghirup aroma sampo yang menguar dari tubuh Deeva. Aroma ini yang dia rindukan dari gadis itu. Jujur, dia hampir saja menghardik lengannya yang tiba-tiba kembali terasa nyeri sehingga membuatnya mendesis kesakitan Deeva yang menyadari desisannya sontak melepaskan pelukan mereka, menatap wajah Reyhan sejenak sebelum akhirnya melihat ke arah lengan kanan Reyhan, “Oh Gooz ..!” pekiknya sontak menjauhkan tubuhnya dari Reyhan. Mata cantiknya itu membula

