“Dee, are you okay?” Deeva terkejut. Tubuhnya membeku seketika saat mendengar kalimat itu. Hanya ada satu orang yang memanggilnya Dee dan orang itu adalah Reyhan, orang yang menyatakan diri sebagai seorang sahabat tapi malah pergi meninggalkannya tanpa kabar sama sekali selama dua tahun terakhir dan kini bagaimana mungkin pria itu muncul di Sampit, kota kecil ini. Terlebih dengan lengan yang penuh dengan darah seperti ini. Matanya membulat beberapa kali mengedip cepat, berharap semua ini hanyalah sebuah mungkin. Dia menggeleng membuang pikiran anehnya. Tidak mungkin pria itu ada di kota kecil di tengah Kalimantan seperti ini. Bukankah pria itu masih menyelesaikan S2nya di Manchester? Tawa khas Reyhan yang terdengar menyapa telinganya, membuatnya mengangkat kepalanya. Dan melihat pria it

