Some Twenty Eight

1510 Words

Dia tak pernah berpikir untuk melihat apa yang ada di depannya sekarang. Melihat pria menyebalkan yang tadi baru saja membuatnya kaget bukan main dengan kemejanya yang berlumuran darah. Kini menyetir mobilnya dan sedang ber hoho-hihi dengan seseorang yang baru saja bertemu dua kali dengannya. Rasanya tak ada orang bilang dia nebeng tapi membiarkan pemilik mobil utuk duduk di belakang. Dia ingin mencengkram tangan Reyhan, meremas kepalanya dengan begitu kesal atau bahkan mengigit lengannya dengan begitu kuat agar dia berteriak kesakitan. Sahabatnya itu terlalu tidak tahu diri. Mengabaikannya sebagai pemilik mobil bahkan sekarang sedang ketawa-ketiwi dengan gadis di sebelahnya membalas sesuatu hal yang sama sekali dia tak mengerti sehingga membuatnya sama sekali tak bisa mengikuti pembicar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD