Deeva menutup pintu rumahnya dengan keras. Tubuhnya berdiri terpaku di depan pintu sembari memegang dadanya. Napasnya terasa begitu sesak, tangannya bergetar dengan begitu hebat. Dia menunduk menatap tangannya, kemudian terduduk di depan pintu. Rasa marahnya kembali kentara, dia kecewa dengan dirinya sendiri. Padahal, dia sudah berjanji untuk tak akan pernah menangis lagi. Selama dua tahun ini, dia berusaha keras untuk menahan tangisnya. Dan hanya karena pria itu kembali muncul dalam hidupnya, dia kembali menangis dengan begitu deras seolah semua pertahanan yang telah dia bangun dengan susah payah runtuh begitu saja. Reyhan .... Pria itu telah kembali membuatnya mengeluarkan air mata. Semua hal yang membuatnya menangis selama ini adalah Reyhan. Pria menyebalkan itu seolah menjadi jela

