Bayangannya selalu dipelupuk mata

1700 Words
Bayangannya selalu dipelupuk mata Zulfikar Fahmi Ahsan, dia terlahir dari seorang pengusaha yang sangat terkenal di Asia yaitu Ahsan Family Corporation yang diambil dari nama ayahnya, Ahsan Hidayatullah & ibunya Aminatuz Zuhriyah. Fahmi lelaki berusia 26 tahun berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit terbesar dikotanya. Fahmi juga mempunyai adik yang berumur 20 tahun yang kini sedang kuliah difakultas Humaniora jurusan sastra inggris. *** Fahmi menyusuri sepanjang lorong stasiun, didepan tampak seorang lelaki dengan baju hitam tengah menunggunya. Ya… itu pak fadli supir yg telah diutus papanya untuk menjemput fahmi. Fahmi langsung masuk kedalam mobil. Fahmi memandangi keadaan kota metropolitan yg tampak senggang. Suara adzan subuh terdengar indah, membangunkan setiap umat muslim untuk mengaduh dihadapan Sang Kholik. Seketika fahmi kembali mengingat wanita yg tadi duduk disampingnya. “Zahwa, nama yg indah sesuai pemiliknya. Wanita anggun yg mampu menarik perhatianku. Ntah mengapa berada disampingnya membuatku nyaman, seperti ada magnet dalam dirinya yg membuat aku ingin terus menempel. Perasaan apa yg kini tengah aku rasakan? Ada rasa berat dalam hati ketika harus berpisah dengannya. Inikah yg dinamakan cinta pada pandangan pertama? Aku ingin mencarinya, tapi dimulai dari mana? Aku tidak tahu dia ke jakarta memang benar dia tinggal di jakarta atau mungkin hanya sekedar berkunjung? Aku benar-benar terpesona olehnya. Harapanku Semoga ini bukan pertemuan pertama & terakhirku dengannya, semoga kelak Tuhan mempertemukan ku kembali dengan dirinya. Aamiin” Ditengah kesibukan fahmi melamunkan seorang zahwa, tiba-tiba mobil berhenti tandanya mereka telah sampai dirumah. asisten rumah tangganya membukakan pintu, Fahmi masuk kedalam rumah dengan menggeret koper & beberapa barang bawaan. fahmi melihat keadaan rumah masih sepi. Mungkin karna ini masih menunjukkan jam 5.15 pagi. Fahmi memasuki kamarnya, ia letakkan kopernya kemudian beranjak ke kamar mandi untuk wudhuk & segera melaksanakan sholat subuh. Assalamu’alaikum warahmatullah… As alukal fauzabil jannah… Assalamua’alaikum warahmatullah… As alukan najata minan nari wal afwa ‘indal hisab… Fahmi selesai dari sholatnya, dan fahmi masih diatas hamparan sajadah seraya mengangkat ke 2 tangannya untuk mengadu pada yang Esa. “Ya Muqollibal Qulub… maafkan aku yg terpesona dengan makhluk Ciptaan-Mu. Salahkah jika cinta hadir dalam hati? Bukankah cinta adalah fitrah yg telah engkau ciptakan pada setiap hati para hamba-Mu Ya Rabb? Aku percaya setiap pertemuan tidak akan pernah lepas dari garis takdir-Mu. Berikan yang terbaik & semoga apa yg telah Engkau tetapkan tak akan pernah mengecewakanku ya rabb. Aamiin… “ Fahmi membuka peci & mengganti baju ibadahnya, sejenak ingin merebahkan tubuhnya mengingat 12 jam duduk di kereta membuat seluruh badannya pegal-pegal. Baru beberapa menit terlelap, ternyata gedoran pintu kamar menganggunya. “fahmi” panggil amina mama fahmi. “iya ma” amina menghampiri anaknya kemudian memeluk anak sulungnya. “bagaimana seminarnya nak, berjalan lancar? “ “alhamdulillah lancar ma” pertanyaan mamanya membuat fahmi kembali teringat akan zahwa sehingga tanpa sadar fahmi senyum-senyum sendiri. “kenapa kamu senyum-senyum?” tanya amina penasaran. “gak apa-apa ma” jawab fahmi malu. “udah gak usah bohong, kamu gak bisa bohongi mama fahmi. Apa yang anak mama rasakan, pasti mama juga bisa merasakannya. Ntah yg terjadi pada kamu maupun pada atiqah. Ayo jujur aja sama mama” aminah yang notabennya adalah seorang ibu, tidak mungkin bisa dikibuli anak sulungnya,dia juga pernah muda jadi sudah pasti tau lah apa yg sedang anak sulungnya rasakan. “ih mama apaan sih, fahmi beneran gak apa-apa kok” bantah fahmi, walau Sebenarnya tebakan mamanya benar. Amina merasa belum puas dengan jawaban anaknya yg selalu introvert kalau ditanyakan masalah pendamping hidupnya. “usia kamu sudah terbilang cukup fahmi untuk mencari seorang pendamping hidup. Kapan kamu akan membawa wanita pilihan hatimu kehadapan mama & papa?” Omongan aminah semakin ngelantur membuat anak sulungnya makin risih mendengarnya. “Fahmi belum mendapatkan yang pas untuk saat ini ma, jadi biarkan fahmi untuk mengejar karir fahmi dulu. Nanti kalau sudah ada yg pas, pasti fahmi bawa dia menemui mama & papa tercinta fahmi” besar harapan fahmi zahwa yg akan menjadi pendamping hidupnya, walau baru pertama kali bertemu tap zahwa sudah berhasih meluluhkan hatinya. “jangan lama-lama, temen-temen kamu sudah pada nikah. Meski mereka mengejar karir tetapi mereka tetap tidak lupa juga mencari pendamping hidup, gak kaya kamu” “….” “ciye… yang lagi dari luar kota, mana oleh-olehnya?” adiknya masuk kamar tanpa permisi dengan tangan menengadah dihadapan fahmi. Ya... Ini dia si adik perempuan fahmi, Atiqah Altavanisa Ahsan. “gak ada oleh-oleh buat adek yg bawel” jawab fahmi ketus dan membuang muka dari si bawel atiqah. Atiqah memang selalu bawel & jail apalagi pada fahmi. dan gadis ini sedikit tomboy. “tuh ma, abang bilang adek bawel. Nyebelin tau gak sih” atiqah terlihat begitu kesal pada fahmi. Eits... Jangan heran kenapa atiqah panggil abang, papa mereka terlahir di padang. Jadi keluarganya fikir memanggil abang lebih pantes untuk saudara laki-laki mereka dari pada panggilan kaka atau mas pada lumrahnya Fahmi beranjak dari ranjang tidurnya kemudian mengambil sesuatu dari dalam kopernya. “ini buat mama, & titip ini buat papa ya ma” fahmi menyodorkan kaos bertuliskan I ❤Malang. “makasih ya sayang, ya udah mama keluar dulu terus ngasihkan ini pada papa ya sayang. Pasti papa akan senang banget” amina keluar kamar fahmi yg sebelumnya sudah mendaratkan kecupan dikening si sulung. “lha buat atiqah mana bang?” atiqa mengerucutkan bibirnya sambil nunggu oleh-oleh yg dia harapkan dari abangnya. “kan uda abang bilang gak ada oleh-oleh buat kamu” jawab fahmi dengan santainya. “ih abang pelit banget sih” atiqah langsung berdiri ingin keluar dari kamar fahmi namun fahmi menarik tangan atiqah. “idih gitu aja ngambek, tunggu sebentar abang punya sesuatu untuk adek abang yg paling bawel” atiqah menyilangkan kedua tangannya di d**a sambil clingak clinguk memperhatikan apa yg bakal diBerikan fahmi padanya. Lalu fahmi memberikan boneka singa untuk atiqah. Karna atiqah menyukai club sepak bola Kota Malang yg berlambangkan singa. “wahhhh... makasih abang gantengku” atiqah memeluk abangnya “owh iya... jangan lupa carikan kakak ipar juga untuk atiqah ya bang” bisiknya lalu kabur dari kamar fahmi. Fahmi mengelus d**a, kesal dengan ledekan dari adeknya. Bahkan ledekan itu kerap kali dia dengar dari orang-orang disekelilingnya. Fahmi mencoba memejamkan mata, namun wajah zahwa hadir kembali dalam ingatannya. “wajah & nama itu selalu menghiasi pikiranku, lindungilah hati ini Ya Rabb”. --- “pagi pa” fahmi berjalan menghampiri keluarganya yang sudah berkumpul dimeja makan. “hhh… gimana seminarnya berjalan lancar?” pertanyaan itu dari ahsan papa fahmi. “alhamdulillah pa lancar” fahmi menjawab dengan sambil mengambil makanan yang sudah tertata rapi dihidangkan di meja makan sebagai sarapan mereka hari ini. “gak Cuma sukses seminarnya pa, tapi juga sukses menggetarkan hatinya pa” amina mulai menggoda anak sulungnya. “apaan sih ma, ngaco deh ngomongnya” bantah fahmi. “gak apa-apa fahmi, kamu sudah pantas menuju pelaminan, terus kapan dia mau kamu ajak kesini” pertanyaan papanya sama saja dengan mamanya. Bikin fahmi ingin menutup telinganya saja. “udah-udah ah, fahmi lagi gak pengen bahas ginian. fahmi makan aja uda lapar” fahmi kesal. “seperti apapun wanita itu, mama & papa akan tetap menerimanya kalau sudah menjadi pilihan kamu nak” tegas amina. Seketika menjadi hening, mereka melanjutkan sarapan. Hingga ahsan berangkat ke kantor bersama si bungsuh. Amina pun berangkat ke butik namun mengendarai mobil sendiri karna jalan ke arah butiknya tidak searah dengan kantor suaminya & kampus si sulung. Lain halnya dengan fahmi yang kembali ke kamarnya karna hari ini dia masih dalam masa cuti yg diberikan kepala bagian rumah sakit tempat dia praktek. Perasaan fahmi masih sama, ditemani bayangan zahwa. Namun fahmi hanya bisa pasrah pada Sang Maha Cinta. *** “hai bro” teriak seseorang dari belakang sambil menepuk bahu fahmi & sontak membuatnya kaget. “apaan sih lo rez, ngagetin aja tau nggak” fahmi berkata denganterus berjalan &tanpa menatap wajah temennya di rezky. “akhir-akhir ini semenjak lo dari Malang, gue perhatiin kadang lo senyum-senyum sendiri bro. Apa uda ada yg mencuri hati lo ni? Cerita dong bro… puji Tuhan kalau uda ada yang mau sama temen gue ini. Akhirnya dia mengakhiri masa jomblonya” ujar rezky antusias. “apaan sih, lagi gak pengen bahas yg gituan gue” “berarti benarkan lo sudah mengakhiri jomblo lo bro?” “hhh” fahmi terus berjalan menyusuri koridor rumah sakit tanpa menghiraukan sahabat seperjuangannya. Rezky menyenggol fahmi “sejak kapan lo gak mau cerita ke gue…hhhh” Rezky sudah terlebih dahulu menikah setelah gelar dokter spesialis gigi dia terima. Karna menurutnya karir bisa bersahabat dengan cinta, jadi tak ada salahnya untuk mensejajarkan ke2 nya. Istri rezky juga berada di Rs yang sama tempat rezky praktek, yg berprofesi sebagai perawat. Bahkan rezki sebentar lagi akan memiki anak karna istrinya sudah hamil 7 week. Fahmi memiliki 3 sahabat sejak awal kuliahdi fakultas kedokteran di salah satu kampus di kotanya. Rezky, azriel, & fairuz. Walau ada yg beda agama tapi mereka tetap hidup bertoleransi saling menghormati. Rezki & Azriel dokter gigi, Fahmi dokter bedah, sedangkan Fairuz dokter kardiologi atau spesialis ahli jantung. Flashback on Hari ini adalah hari kelulusan seluruh siswa SMA diseluruh Indonesia, semua siswa kelas 12 menghadap mading mencari nama mereka masing-masing. Sama halnya dengan 2 siswa jurusan ipa yg bernama fahmi & azriel. Mereka nampak bahagia ketika nama mereka ada dalam list yg dipajang. Azriel bersorak lalu memeluk fahmi seraya “huuuuu… kita lulus bro”. “alhamdulillah, jadi kuliah jurusan apa?” tanya fahmi. “nurutin kemauan nyokab bro, kedokteran lanjut PPSDG. Kalau lo sendiri?” tanya azriel. “sama, kedokteran lanjut spesialis bedah” “Kalau gitu kita kuliah di kampus yg sama aja ya bro” fahmi menyetujuinya Mereka pun terlibat percakapan dengan beberapa teman kelas mereka, disana ada yg ingin lanjut sekolah penerbangan, kelautan, angkatan darat, kepolisian, ada yg ingin kuliah keluar kota, bahkan keluar negeri. Ada juga yang ingin langsung terjun ke masyarakat, alias tutup buku buka terop. Xixixi… *** Kini tibalah hari pertama memasuki kuliah, fahmi & azril 1 ruangan. Kemudian mereka kenalan satu persatu dengan temen kelasnya. Dibelakang mereka ternyata ada fairuz, kemudian seorang lelaki menanyakan pada mereka yg tak lain itu adalah rezky. “dia juga temen kalian? Kok gak dikenalin juga?” “mana? Siapa?” tanya azriel sembari menoleh bersamaan dengan fahmi. keduanya tertegun melihatnya, mana mungkin mereka bisa kenal dengan cowok berpenampilan culun & aneh macam orang ini. rambut beladu, bermata 4, kemeja kotak-kotak yang di masukin dalam celana, oh my God....kena kutukan apa sampai harus bertemu dengannya? “hihihi… perkenalkan nama saya fairuz, saya dari bandung” dengan PD nya dia menyalami 3 orang didepannya. “jadi kalian gak kenal dia?” tanya rezky dengan dijawab gelengan kepala oleh fahmi & azriel. Ya… semenjak itulah mereka bersahabat, hangout bareng, makan bareng & semua mereka lakukan bareng. tapi saat ini Fairuz sudah merubah penampilan lho, gak seculun pertama masuk kuliah. sedikit demi sedikit dia sudah mulai mengikuti gaya ke tiga sahabatnya & setelah melalui berbagai macam pengobatan akhirnya fairus lepas dari mata 4 nya. xixixi... Flashback off
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD