Prolog 2

495 Words
Maya mengambil gambar sebuah kapal pesiar lalu mengirimkan sebuah pesan untuk Felix menggunakan nomor baru yang ia beli di indonesia. Kemudian Maya menyuap beberapa petugas jaga agar membiarkannya masuk meski ia tak punya undangan ke pernikahan Russel Grup. Senyum menghiasi wajahnya, ia tak sabar segera mendapatkan bibit dari Felix. Hanya itu yang ia butuhkan. Setiap saat Maya mengawasi Felix, lelaki itu selalu bersama dengan tunangannya yang bernama Lucy, tak ada celah bagi Maya untuk bisa memisahkan kedua orang itu hingga malam puncak acara pernikahan dari owner Russel Grup di adakan. Maya melihat Felix menjauh dari Lucy. Rencana licik yang selama ini ia susun harus terlaksanakan. Malam ini Felix harus menjadi miliknya. Maya mengikuti Felix kemana perginya lelaki itu, ternyata Felix menemui Leon. Maya tersenyum miring sambil menuangkan obat ke dalam gelas sebelum dia berikan Pada Felix. Lelaki itu pasti tidak akan sadar karena sibuk mengobrol dengan Leon. Setelah gelas sudah ada di tangan Felix, Maya harus memastikan Felix meminumnya dan benar saja Felix langsung meminum cairan dari dalam gelas yang Maya berikan. Senyum kemenangan akhirnya Maya dapatkan. "Leon sepertinya aku harus ke toilet sekarang," pamit Felix pada Leon. Leon mengangguk dan Felix pergi dari sana tanpa merasa curiga. Maya kembali mengikuti mengikuti Felix dengan pakaian pelayan pria yang dia kenakan untuk menyamar. "Ughh kenapa kepalaku sangat sakit?" rintih Felix memegangi kepalanya. "Maaf tuan kelihatannya anda kurang sehat mungkin saya bisa membantu anda untuk kembali ke kamar," Ucap Maya dengan suara di buat seperti seorang pria. Felix mengangguk karena memang sudah tidak bisa menahan berat tubuhnya untuk terus berjalan. Maya merasa efek obat yang dia berikan pada Felix bereaksi sangat kuat. Maya masuk ke sebuah kamar, mendorong Felix hingga jatuh ke atas tempat tidur sebelum maya kembali untuk mengunci pintu agar tidak ada yang mengganggu nya malam ini. Maya melepaskan wig yang dia pakai, saat itu juga Felix membulatkan matanya ingin segera melarikan diri. "Felix kenapa buru-buru ingin pergi aku bahkan belum mendapatkan apa yang aku mau" Maya mencekal tangan Felix. "Dasar wanita gila! Lepaskan aku!" "Ayolah jangan pura-pura tidak mau, harusnya kau berterima kasih karena aku menyerahkan milikku dengan suka rela padamu" "Ughh..." Felix menggeram semakin merasakan efek obat yang Maya campur ke dalam minumnya. Rasanya sangat panas dan membuat gairahnya meningkat. Maya mendorong Felix kembali berbaring, melepaskan kancing baju Felix dan menciumi lelaki itu. Sial. Felix mengumpat. Sebenarnya apa yang wanita itu masukkan ke dalam minuman nya? "Ayo buat seorang anak aku janji tidak akan menuntut tanggung jawab mu." kata wanita itu lagi. Felix mengumpat beberapa kali. Wanita ini memang licik. Terlebih tubuhnya merespon lain. Felix membalik Maya berada di bawahnya, mencumbu wanita itu dengan buas, melepaskan semua pakaiannya dan– Maya mengeluarkan air mata begitu apa yang dia inginkan menjadi nyata. "Kenapa rasanya begitu sakit?" batin Maya sembari menahan teriakan begitu kegiatan panas itu terus berlanjut hingga menjelang pagi. Ini hal tergila yang pernah Maya lakukan, tapi demi mendapatkan seorang anak dia akan melakukan apapun. ______ Salam sayang dari SILAN❤❤❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD