"Kenapa masih manyun, hem? Ada lagi yang mau kamu tanyakan?" tanya Wira sebab sang istri masih mendiamkannya. Mita menghela napas panjang sembari menarik tangannya dari genggaman suami. "Jawaban mana yang kamu gak puas?" tanya Wira lagi dengan sabar Mita diam. "Sayang ...!" "Mas kenapa harus izin Mbak harum buat nikahin aku?" "Karena mas ngerasa bersalah. Meskipun semua udah takdir tapi kelalaian kita turut andil dalam kecelakaan itu. Mas pernah bilang sama dia, kalau mas gak mau nikah sebelum mastiin dia punya suami yang baik dan Rayyan dapat ayah yang sayang sama dia. Tapi karena kamu maksa mas buat nikah pakai acara bikin drama di depan Ibu pula, akhirnya mas tidak bisa menepati ucapan mas sendiri." Mita mendelik. "Terus, Mas nyesel nikah sama aku?" "Enggak, Sayang. Sebelum mas

