"Kamu mau ke mana, Damar?" tanya Darwin. Tetapi Damar tidak menjawab, terus saja melangkah cepat keluar dari rumah, melewati Yudi yang masih ada di ruang tamu. "Dasar anak itu!" Darwin menggelengkan kepala, gegas naik ke lantai dua karena ada barang yang harus ia serahkan pada Yudi. Sedangkan Damar, tiba di depan pagar tepat saat Wira membuka pintu dan hendak masuk ke dalam mobil. "Aga!" panggilnya dengan napas terengah. Sebenarnya ia tidak yakin apa benar Wira itu adiknya tetapi ia ingin memastikan. Jika benar, harusnya Wira merespon panggilan masa kecilnya itu. Tentu saja Wira terkejut, membatu di tempat saat mendengar seseorang memanggil. Masalahnya ia yakin itu bukan suara ayahnya. Apa mungkin sang ayah sudah menceritakan tentang dirinya? Damar mendekat ketika melihat Wira terdi

