Tempat Berbahaya

2263 Words

Haruka membuka matanya. Ia mengerjap pelan, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya. Haruka membelalak seketika saat menyadari posisinya. Ia tertidur pada sebuah ranjang kayu keras berukuran kecil dalam sebuah kerangkeng besi. Penerangan sangat minim dan cenderung temaram. Haruka memegangi kepalanya. Bagian yang sebelumnya berdarah karena dipukul oleh ujung gagang pisau sudah diperban memutar. Haruka masih bisa merasakan perih dan nyerinya, namun tidak sekuat sebelumnya. Haruka turun dari ranjang tersebut. Telapak kakinya merinding saat menyentuh lantai keramik dingin yang kotor tanpa alas kaki. Entah ke mana alas kakinya berada. Mungkin tertinggal di gang sempit sebelumnya. Haruka menyentuh besi kerangkeng dengan telapak tangannya. Ia melihat gembok besar menahan sebuah r

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD