Andhini segera menghampiri suaminya yang masih terpana dengan ruangan butik tempat Andhini bekerja. Pria itu masih menikmati setiap sudut interior yang di tata dengan sangat apik. “Mas ... mengapa ke sini?” Andhini menyapa Soni yang masih terkagum-kagum memperhatikan sekekeliling. “Dhini? Pantas saja kamu betah bekerja, tempat ini sangat indah, nyaman dan mewah.” “Ayo ke atas mas, kita berbincang di atas.” Soni mengangguk. Andhini berlalu menuju lantai dua, sementara suaminya mengekori dari belakang. Andhini segera mengirimkan pesan kepada seseorang, memberitahu perihal kedatangan Soni di butik. “Silahkan masuk, mas.” “Dhini, maaf jika mas tidak memberitahumu jika akan ke sini.” “Tidak masalah, tapi aku hanya sedikit kaget. Mas tiba-tiba datang tanpa memberitahu apapun.” Andhini m

