Seorang pria masuk kedalam taksi dengan perasaan penuh tanda tanya. Ia adalah Alfian—kakak ke dua Andhini—baru saja datang dari Jakarta. Pria itu datang sendiri tanpa keluarganya. Alfian datang ke Bandung karena ada urusan pekerjaan. Pria itu mampir ke swalayan gembira, karena ingin membeli sesuatu untuk ibu dan ayahnya. Alfian berniat mengunjungi orang tuanya, sesaat sebelum melanjutkan urusan pekerjaannya. “Benarkah yang aku lihat barusan? Mengapa Reinald memperlakukan Andhini begitu istimewa? Apakah mereka masih berhubungan? Tapi, bukankah itu sudah sangat lama? Ah, tidak mungkin. Andhini tidak mungkin seperti itu.” Alfian terus bergumam sendiri. “Sesuai aplikasi, pak?” tanya driver taksi. “Eh ... iya pak, maaf kalau tadi saya melamun.” Driver taksi tersenyum, lalu mulai melajukan

