“Mas, aku ingin kamu menikahiku, segera!” Yasri tersentak mendengarkan perkataan adik iparnya yang kini berada dalam dekapannya. Tubuh polos mereka beradu dalam dekapan hangat setelah melakukan aktifitas yang melelahkan. Neti seakan tidak ingin lepas dari pelukan tubuh kekar itu. Tubuh yang mampu membuatnya kehilangan akal sehat. “Mas juga ingin menikahimu, tapi bagaimana caranya? Mas tidak mungkin menikahi kalian berdua.” “Aku juga tidak ingin menjadi yang ke dua mas. Aku mau jadi satu-satunya di hatimu. Aku ingin memiliki sendiri benda ini.” Neti menyentuh dan meremas daging mentah milik Yasri. Gadis itu sunggun telah di buat mabuk oleh daging mentah itu. Akibat sentuhan tangan lembut dan halus milik Neti, benda itu seketika terjaga. Yasri menatap lembut netra adiknya dan memutar tub

