“Ada apa bro? Emang siapa yang datang?” Reinald melihat Andi masih terpaku di balik daun pintu. Andi tidak menjawab. “Ditanya malah diem.” Reinald melihat ke arah luar, tidak ada siap-siapa. Hanya ada sebuah bungkusan berwarna putih yang terletak di depan pintu. Reinald mengambil bungkusan itu dan meninggalkan Andi yang masih membeku. Reinald membuka bungkusan itu tepat di atas meja makan. Ia melihat satu box nasi goreng lengkap dengan telur dan sayuran. Satu box yang isinya cukup untuk berdua. Owh, berarti ini yang menyebabkan Andi salah tingkah. Tadi pasti Haniva yang datang, Batin Reinald. “Sial banget gue pagi ini.” Andi datang menghampiri Reinald. pria itu sudah mengenakan baju kaos untuk menutupi tubuh bagian atasnya. “Hahaha ... niat hati mau tebar pesona, malah dapat malu ya,

