Jam 8 malam, di sebuah apartemen berukuran 36 m persegi. “Mas, kita kembali ke butik malam ini?” tanya Andhini yang baru saja selesai membersihkan diri. Tubuhnya masih di balut handuk putih. “Tidak perlu, aku sudah menghubungi Vivi. Gadis itu aku suruh lembur untuk membantu merekap penjualan hari ini. aku juga suruh mereka tutup lebih awal jika butik mulai sepi.” Reinald kembali mendekap tubuh Andhini. Wangi bunga sakura menyeruak dari tubuh wanita itu. Reinald kembali menggerayangi setiap inci tubuh wanita yang berbalut handuk putih itu. “Mas ....” Andhini merasa geli. Ia berusaha melepaskan dekapan Reinald karena merasa tidak nyaman. “Kenapa sayang?” Reinald menggoda. Wangi bunga sakura menambah pesona wanita yang sedang ia puja. Andhini membalik tubuhnya dan menatap Reinald, “Kita

