Mentari pagi sudah menyinari tanah kota kembang yang tampak basah oleh guyuran hujan semalam. Sayup-sayup, terdengar kicauan burung yang berdendang merdu dari halaman belakang workshop tempat Soni bekerja. Halaman belakang masih rimbun oleh pepohonan dan rumput-rumput liar. Setiap minggu, petugas kebersihan perusahaan selalu memangkas rumput-rumput liar itu, namun rumput-rumput itu sepertinya betah berada dan tumbuh subur di area belakang tempat Soni mengais rezeki. Mentari sudah mulai meninggi, tidak malu-malu lagi menampakkan diri. Namun Soni dan Aulia masih terlelap di sofa lusuh yang beberapa bagiannya sudah robek dan terlepas. “Pak Soni ... pak Soni ... bangun pak.” Salah seorang rekan Soni mencoba membangunkan pria itu. Soni terjaga, Aulia masih berada dalam dekapannya. Subuh ta

