BAB 47 – Soni Mendadak Datang

1650 Words

Reinald menyendiri di taman belakang rumah. Semenjak pemakaman, pria itu tidak pernah lagi berinteraksi dengan siapapun. Reinald menangisi kepergian ibunya yang mendadak dan tiba-tiba. Mira mencoba mendekati Reinald. Wanita itu memberi sedikit perhatian. Entah itu perhatian asli atau hanya sebuah kepura-puraan semata. “Mas ....” Mira menyapa Reinald seraya membawakan secangkir teh hangat. “Mira, ada apa?” Reinald mengusap air matanya. “Minum dulu mas.” Mira menyodorkan secangkir teh hangat. “Terima kasih.” Reinald menerima teh hangat pemberian Mira. Pria itu langsung meneguknya,kemudian meletakkan cangkir tersebut di atas meja. Mira duduk di sebelah Reinald. Di antara dua tempat duduk yang bedampingan itu, terdapat sebuah meja persegi panjang. Reinald masih menatap kolam renang ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD