17 - Serangan Bertubi-Tubi

1520 Words

Waktu sudah menunjukkan hampir pukul setengah sembilan, posisi Karina dan Davin juga masih berada di mall. Tiba-tiba ponsel Davin berbunyi, menandakan ada telepon masuk untuknya. "Titip barang belanjaan sebentar, mau angkat telepon," izin Davin dengan nada bicara datar, setelah melihat sekilas ke layar ponsel. Ya, hubungan Karina dan Davin masih belum membaik sampai sekarang. Mereka pergi bersama, tapi hanya berbicara seperlunya, juga dengan nada bicara jutek Karina. "Mau ngapain?" sahut Karina, masih saja jutek. "Mau angkat telepon, sebentar," Karina bergeming. "Kalau nggak mau dititipin barang, yaudah. Biar aku bawa," ujar Davin. "Telepon dari siapa?" Davin tak menjawab, hanya menatap dengan mata melebar sempurna. "Oke. Carikan tempat duduk dulu, setelah itu kamu bisa titipin barang ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD