18 - Selalu Menjadi Malaikat Penolongku

1796 Words

Karina menelepon Vania. "Iya, Rin," jawab Vania tanpa butuh waktu yang lama. "Lagi dimana?" tanya Karina tanpa mau basa-basi. "Rumah, kenapa?" balasnya bertanya. "Jemput gue dong, Van. Gue di mall nih, sendirian." lirih Karina. "Seorang Karina ke mall sendirian? Tumben?" Vania sedikit mengejek. "Tadi berdua." seketika Vania menautkan alisnya. "Lalu? Apa yang terjadi?" tagih Vania, kemudian Karina malah mengomel. "Ah, sudah lah, malas bahas," yang akhirnya membuat Vania langsung menebak. "Sama Davin?" simpul Vania. "Iya, Vania, iya." lalu Karina kembali mendesah kesal. "Ah, benar-benar memuakkan." cecarnya. "Oke. Lalu? Apa yang terjadi, Karina?" ulang Vania, terdengar tak mau dibantah. "Ditinggal." akhirnya Karina menjawab. "Demi Aluna? Atau demi perempuan lain?" Karina kembali menunjukka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD