part 6

667 Words
maaf typo Adel terbangun dari tidur. ingatannya kembali kepada kejadian Adel menangis di bahu Alden. ‘kok ngak ada mas Alden?' “Mas... Mas... Mas Alden? jerit Adel. mata adel terpandang sesuatu di atas meja. ‘Bear?' Adel memeluk boneka beruang pemberian Alden. perlahan Adel membuka pembungkusan berbentuk hati yang di letak bersamaan boneka beruangnya. ‘Wah, cantik banget gaun nya! mata adel perpandang pada kertas yang terselit di bungkusan itu. for you alya Adelia Zara, ara.... tawa kamu , gurauan kamu , nakal kami wajah comel kamu sentiasa membuat orang di sekeliling kamu bahagia. so please jangan menangis lagi, okey ! mas tunggu kamu di tepi pantai.... pakai dress yang mas kasih! love you... _Alden_ Adel tersenyum senang dan bergegas ke kamar mandi buat membersihkan diri dan nggak lupa solat. usai solat maghrib, Adel menyarungkan dress pemberian Alden yang berwarna pink lembut. setelah puas dengan penampilannya Adel bergegas turun. dari kejauhan Adel udah melihat nyalaan unggun api di tepi pantai. Adel menghampiri alden. nampaknya Alden udah menyediakan semuanya. Alden yang baru menyadari dengan kehadiran Adel terus menarik tangan Adel dan mengajaknya duduk. “errr, mas... makasih ya bear dan dressnya," ujar Adel memecahkan kesunyian “Sama-sama. kamu suka?" tanya Alden yang terpesona dengan kecantikkan adel. “emmm, suka." Adel menahan senyumnya . mereka menghabiskan masa bersama menatap dan mengira bintang di langit. “adel, kamu pengen tahu nggak? mas nggak pernah jumpa wanita sebar-bar kamu hehhe. kamu jenis yang simple dan nakal , tapi mas bersyukur kamu terima mas seadanya walaupun kamu tahu sendiri kalo mas ngak romantis kaya lelaki di luar sana." “macam mana mas jumpa kalo mas nggak bergaul dengan wanita." “Iya juga ya, hehhe Alden menggaru kepalanya. “Adel bakal terima segala kelebihan dan kekurangan mas selagi mas masih suaminya Adel, sebab..." Adel memberhentikan ucapannya. Alden yang melihat menaikkan kening tanda menyuruh Adel meneruskan ayatnya. “Sebab Adel yakin Allah kirimkan mas sebagai orang yang terbaik untuk bahagiakan Adel, saat Adel udah berhenti mencari cinta lelaki," ujar Adel sambil tersenyum. Alden tersenyum bahagia. 'Alhamdulillah ya Allah , rancangan pertama berhasil!' batin Alden . ******** Cuti Adel masih tersisa seminggu. Alden pula udah mulai kerja pada hari ini. kerjaya Alden sebagai seorang jurutera tidak mengizinkan nya bercuti lebih lama. kalo diikuti hati Alden pengen meluangkan masa bersama Adel lebih lama supaya mereka saling mengenal hati budi masing-masing. alya seperti biasa menjalankan tugasnya sebagai seorang isteri dengan menyediakan pakaian Alden untuk ke kantor. Adel yang sudah terbiasa membuat kerja-kerja rumah sejak tinggal di asrama.tinggal jauh daripada keluarga membuat Adel sedikit demi sedikit pandai berdiri dan mengurus kelengkapan hariannya. cuma Adel masih belum bisa memasak sehingga dia di lamar Alden dia bersungguh-sungguh belajar untuk memasak. Alden menyarungkan pakaian yang di sedia kan Adel. udah siap mas? Alden menggeleng. Alden belum memakai tali leher. Alden mau Adel memilih tali yang bersesuaian tetapi Alden merasa malu. Adel yang melihat Alden yang masih berdiri. dapat mengagak apa yang Alden pengen lantas Adel berlalu di almari pakaian untuk memilih tali leher. “Ermm, mas pengen pakai yang mana? “mas pengen pilihan ara." “alolo , Manja banget suami ara," ujar Adel sehingga Adel tersipu malu. Adel memegang dagu menunjukkan gaya sedang berfikir Alden tersenyum kecil melihat Adel. akhirnya Adel memilih tali leher warna Perak lalu memakaikannya ke leher Alden. Adel tersenyum. tangannya masih ligat menyimpul tali leher di leher Alden. sekali lagi Adel perasan dengan mata Alden masih menghala kepadanya. ‘hmmm, kalo kenain Alden best juga hehheee.' satu... dua... tiga... dalam kiraan tiga Adel mendongakkan kepalanya. ‘yes! Adel tertawa dalam hati berjaya mengenakan Alden. Alden tertangkap. tapi Alden masih nggak mengalihkan pandangannya. Alden merenung mata adel, mencuba mencari sinar cinta di mata adel. dup dap dup dap. 'erk, kok jantung gue berdegup kencang , ka gue udah jatuh cinta ?' batin Adel . mereka masih melawan mata. Tiba-tiba bunyi alarm Hape Adel meleraikan keasyikan mereka yang bagai terpukau renungan mata yang sarat tiba-tiba kesedaran terjadi . masing-masing berpura-pura seperti tiada apa yang berlaku antara mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD