maaf typo
“Mas , ke kamar mandi Bentar , kamu tunggu mas di sini ya," pesan Alden
“Iya." Adel menikmati makanan kesukaannya. nasi padang , Adel tersandar kekenyangan. ternyata Adel dan Alden berkongsi makanan kesukaan yang sama. Adel tersenyum nipis.
“Alya Adelia Zara ?" Deg! suara yang sangat Adel kenal, suara pria yang pernah bertakhta di hati Adel dan suara yang telah meninggalkan luka yang paling dalam kepada dirinya. Adel berpusing pelan berpaling ke arah suara tersebut.
“Errr... Devan. kok di sini?”
“Devan ada kerjaan di sini. Adel sihat ?" Devan merenung wajah indah Adel. ‘Makin cantik banget Adel sekarang,’ batin devan
Adel mengangguk. nggak selesa dengan kehadiran Devan. kehadiran Devan mengingat kan Adel dengan segala kenangan yang udah Adel buang jauh tiga tahun lalu .
“Bisa Devan duduk sini nggak? tanya Devan Kerna dia pengen berbual mesra dengan Adel seperti dulu . saat mereka meluangkan masa ketika pacaran.
setelah lama menanti, Devan membuat keputusan untuk duduk di depan Adel. “adel udah kerajaan atau masih nyambung belajarnya?"
‘isy, kok nggak peka sih , gue kan belum ijinin dia duduk dengan gue , batin Adel geram
“Emmm, Adel masih belajar.” Adel menjawab dengan cuek , laki gue kemana sih kok lama banget, mas cepet dong datang selamatin Adel!" batin Adel
“Errr, boleh Devan tanya nggak?
“tanya aja, ketus Adel
Devan enggak mempedulikan sepasang mata tajam melihatnya . Rasa pengen tahu nya membuat dia langsung nggak peduli dengan renungan tajam Adel. “Emm, Adel masih jomlo nggak?"
tersedak Adel mendengar soalan Devan . tersembur minuman Adel mengenai sedikit hujung baju Devan. terbatuk-batuk Adel menahan sakit di tekaknya .
“Adel ? are you okey?" ujar Devan
Adel mengangguk. tiba-tiba dia ternampak Alden yang menghampiri mereka.
“Ara, ini siapa?” tanya Alden. ‘erk, ara? nggak ada yang pernah manggil gue dengan nama belakang gue. nggak papa deh, spesial.' kehadiran Alden menenangkan hati Adel
Adel memegang lengan Alden. “Mas kenalin temen ara , Devan... Dev kenalin suami gue."
deg! Devan terdiam. terkejut Adel udah menikah dan panggilan Adel ‘Gue' . Devan bersalaman dengan Alden. Alden hanya tersenyum. “Eh, saya deluan ya. udah lambet ada janji dengan klien . ujar Devan sambil pergi dari sana
“Ara are you okey?" tanya Alden
“okey , Ara naik deluan ya mas," Adel berlalu meninggalkan Alden . enggak tau kenapa Alden merasakan ada sesuatu antara Devan dan Adel . mata adel menggambarkan kesedihan.
manik halus gugur di pipi Adel. Adel tidak dapet menahan tangisnya. segala kenangan dengan Devan bagai berputar, bagi Adel segala kenangan bersama Devan semuanya pahit, nggak ada yang manis. Devan adalah satu kesilapan bagi Adel.
Flash back
Adel dan eka berjalan-jalan di mid valley. “Eh del, kok gue liat macam Devan?" Adel memandang ke arah yang eka tunjuk . lantas Adel mengeluarkan hapenya lalu mencall nombor Devan.
“Helo, Dev kamu di mana?"
“devan ada kampus, sayang. kenapa ?" boong Devan
terang-terang Adel melihat Devan menjawab panggilan Adel. di sisi Devan terlihat seorang wanita cantik. Alya menghampiri Devan tanpa mematikan panggilannya.
“Helo, helooo," panggil Syaf
Pang!!! Devan tergamam. perit rasa pipinya ditampar Adel. tanpa menunggu penjelasan Devan, Adel berlalu dari situ .
“Del... tunggu gue," jerit eka mengejar Adel.
eka menekan kunci mobilnya. Adel terus memasukkan diri ke mobil eka. eka hanya diam melihat Adel menangis. Adel pernah bilang kalo dia menangis biarkan aja dia menangis kalo ada sesuatu yang menyedihkan. eka faham perangai Adel. tiba masanya Adel bakalan meluah segalanya. kesal eka dengan perangai Devan.
eka memasang music untuk menenangkan hati Adel.
Kau cinta pertamaku,
kau cinta terakhirku,
tiada apa yang bisa,
menafikan kasih kita,
kau ayu di mataku,
satu antara seribu,
tiada tara di dunia.
mungkinkan terputus di tengah jalan,
mungkinkan terlerai tanpa ikatan,
usah ragu dengan takdir.
benar-benar sesuai dengan jiwa Adel saat ini. semakin laju air mata adel menuruni pipi Adel. ya Devan cinta pertamanya. kalo dulu dia inginkan Devan menjadi cinta pertama dan terakhirnya namun kini segalanya sudah berakhir. Devan nggak mungkin jadi cinta terakhir Adel.
Alden yang melihat Adel mengelamun perlahan tangannya Coba mendarat ke bahu Adel. Adel yang tersentak lantas menoleh ke sisi sehingga lamunan masa lalu terbang terbawa angin. Adel melihat Alden tersenyum sambil menarik Adel bersandar di bahu .
“ara , pengen share apa-apa dengan mas?" tanya Alden. Adel terus menyembunyikan muka di d**a bidang Alden, menghamburkan tangisnya. teragak-agak Alden menggosok kepala Adel.
“Menangis aja kalo dengan menangis dapet buat ara tenang ," bisik Alden . Alden menahan sebak . sakit hatinya melihat tangis Adel. Alden semakin yakin, Devan berkait dengan masa lalu Adel. Alden bertekad dalam hati . ‘alden bakalan hapuskan air mata adel , Alden janji.'