IM 2

1204 Words
Auryn sekarang sedang sarapan bersama kedua orangtuanya. Orangtua Auryn tampak menatap anaknya dengan tersenyum. Auryn memicingkan matanya ke arah kedua orangtuanya. "Sumpah yah demi Dewi sartika. Auryn gak punya orangtua gila yang senyum senyum dari tadi," ujar Auryn kesal. Anaya melototkan matanya. "Enak aja kamu bilang kami gila." Anaya tampak tak terima. "Ya lagian. Mom sama dad senyum senyum sendiri. Gaje tau " "Good morning penghuni rumah yang saya cintai!" Auryn benar benar jengah dengan kelakukan abangnya satu ini. Selalu teriak teriak di pagi hari. Auryn menatap tajam abangnya. Galaksi hanya cengengesan tak jelas. "Ceria banget," sahut Ryan memandangi Galaksi. Galaksi duduk dan ikut sarapan. Galaksi bima angkasa anak dari Salsa dan Arka yang sekarang tinggal bersama Ryan dan Anaya. Sedangkan anak anaya tinggal bersama Salsa dan Arka. Karna kesibukan Anaya dan Ryan membuat Arka dan Salsa mengambil alih Riko gemilang. Memang Anaya dan Ryan sepakat memakai nama Riko. Sedangkan Galaksi tidak mau tinggal bersama Arka dan Salsa di yunani. Karna kata galaksi enakan tinggal di indonesia. "Ngga jauh dari kata bucin," gerutu Auryn yang dapat di dengar Galaksi. Memang menurut Auryn Galaksi itu bucin nya tingkat minta ampun banget. Kalo udah chattingan dengan sang kekasih dunia serasa milik sendiri yang lain cuman numpang. "Ngga kali. Karna kesenangan gue ada yang lain," ejek Galaksi. Kalo dalam mood baik Galaksi akan memanggil aku kamu kalo dalam mood yang beragam so pastinya lo gue. "Kak. Gimana rencana malam ini?" tanya galaksi. "Semuanya aman," jawab Anaya sambil mengedipkan sebelah matanya. Ah Auryn rasanya pengen mati saja tinggal sama keluarga yang amburadul gini. Daddy nya yang tampak senang begitupun mommy nya dan abangnya ini yang sangat aneh banget. Daripada Auryn berdiam lama disini dan bisa ikutan gila. Ia berpamitan untuk pergi sekolah. Auryn berpamitan dan menyalami tangan kedua orangtuanya tak lupa tangan abangnya. Ia tak mau pergi sekolah di antar Galaksi. Karna Galaksi mencari kesempatan untuk bertemu kekasihnya. Auryn saja tidak tahu yang mana kekasih Galaksi. Tidak mau ikut campur urusan abangnya itulah yang ada di pikiran Auryn. Auryn mengendarai mobilnya membelah jalanan ibukota. Saat dilampu merah ia melihat motor sport yang tak asing lagi baginya. Ah auryn tau itu ia adalah Taufan ketos rese yang selalu menghukum dirinya di sekolah. Masih sekolah yang sama ellison high school. Dan bahkan yang mengurus ellison high school bukan dari keluarganya lagi melainkan orang lain. Yoga hanya sedikit memantau saja. Tanpa membuang waktu banyak Auryn melajukan mobilnya. Malas bertemu dengan ketos rese. Ia sampai di parkiran dan memakirkan mobilnya bertepatan dengan 2 gadis cantik yang keluar dari mobil sebelah Auryn. "Hai Auryn." Fitri wulandari super lemot, menyukai berbaur korea, tidak jauh dengan warna pink, suara yang cempreng, dan sangat suka berkhayal dan jangan lupakan Fitri badgirl sama seperti Auryn juga yang merupakan most wanted girl. "Kenapa muka lo kusut kayak cucian kotor yang ditumpuk menggunung." Tiwi hilyana mecca cewek cantik, dewasa, paling pengertian, tukang nasehat, badgirl, dan paling pintar dari Auryn dan Fitri. "Kesel gue orang rumah semuanya pada gila," kesal Auryn sambil berjalan. "Emang rumah lo ada orang gila ya? Kenapa ngga di usir aja bahaya tau kalo ada orang gila masuk rumah." Pletak Tiwi menjitak dahi Fitri. Fitri mengusap dahinya dengan bibir mengerucut kesal. "Jangan dijitak kata mami nanti jadi bodoh." "Udah bodoh dari sana nya," sahut Auryn disusul gelak tawa Tiwi. Seketika Auryn berhenti tertawa saat matanya bertubrukan dengan mata elang Taufan yang memperhatikan dirinya. Auryn yang masa bodo pun melebarkan langkah kakinya. Sedangkan di lain tempat berdiri. Taufan tampak memperhatikan Auryn yang bercanda gurau bersama sahabatnya. Taufan mengaku jika Auryn memang cantik dan memiliki body yang bagus. Namun yang membuat Taufan tidak suka adalah ulah Auryn yang bad dan selalu membuat ulah di sekolah membuat Taufan kewalahan menghukum Auryn yang tak ada jera jera nya. "Lo mandang siapa Fan?" Akbar nurdaffa paling dewasa, pengertian, playboy, badboy, waketos. Akbar mengikuti arah pandang Taufan dengan cepat taufTaufanan mengalihkan pandangannya. Miko aharon definisi Miko sangat susah dijelaskan dan hanya satu pemahaman yaitu GILA. Miko mengikuti arah pandang Taufan seketika gelak tawanya pecah disusul Akbar. Taufan mengerutkan keningnya heran melihat tingkah sahabatnya. "Anjir ternyata Taufan kita selama ini naksir sama truk gandeng hahaha," tawa Miko pecah tanpa rasa malu Miko tertawa sambil memukul dinding. "Gila selera lu yang besar yah haha. Selfa yang terkenal gendut di sekolah ini ternyata ternyata taufan suka." Akbar pun ikut tertawa lagi. Taufan memandangi kedua sahabatnya datar dan memutar bola matanya malas. Taufan bersandar di dinding dengan satu tangan yang ia masukkan di saku celana. "SELFA! Sini," panggil Miko berteriak dengan senang hati Selfa pun berlari menghampiri Miko. "Anjir gempa haha," tawa Miko pecah lagi bersama Akbar. "Ada apa?" tanya Selfa dengan napas ngos ngosan. "Taufan naksir lo," bisik Miko tepat di telinga Selfa. Seketika Selfa senang dan memandangi Taufan dengan malu malu. "Ngga!" ketus Taufan dan pergi dari hadapan mereka. "Lah Taufan kok kamu gitu sih sama aku." Selfa yang kesal pun duduk dengan merengek rengek memanggil Taufan. Miko dan Akbar bergidik ngeri melihat Selfa. "Anjir paus marah." Miko dan Akbar pun menyusul Taufan. Membuat Selfa semakin kesal. * * * * Kelas Xl ips 3 dan ips 4 hari ini jadwal olahraga. Kelas mereka bersebelahan. Auryn di kelas Xl ips3 sedangkan Taufan di kelas Xl ips4. Saat ini mereka sedang pemanasan. Kelas mereka sengaja di gabung. Karna salah satu guru olahraga memegang handle 2 kelas biar tidak repot dijadikan satu dalam satu hari. Mereka mengambil nilai basket. Tampak lelah dari Auryn. Auryn pun duduk di koridor sekolah. Ia memandangi Taufan dan sahabat Taufan yang sedang bermain basket. Brukk Bola basket yang di lempar Taufan tanpa sengaja mengenai jidat Auryn. Auryn mengambil bola basket itu dan memegangnya. Ia mengelus jidatnya yang terkena bola basket. "Ambil Taufan. Gue ngga mau berurusan dengan Auryn dia galak." Miko saja bergidik ngeri membayangkan Auryn yang marah. Taufan pun menghampiri Auryn dan saat ini Auryn dan Taufan saling berhadapan. "Sini," pinta Taufan dengan ketus. "Enak aja. Gara gara bola sialan ini jidat gue benjol." Auryn menunjuk jidatnya yang merah. "Siniin!" "Engga! Kalo mau minta dengan pelan dan mohon ke gue." "Siniin!" Saat ini Auryn dan Taufan menjadi tontonan anak yang sedang berolahraga sudah biasa melihat Auryn dan Taufan berantem. "Udah kasi aja, Ryn," ucap Tiwi. "Enak aja. Gara gara bola ini jidat gue benjol dan yang ngelempar itu lo! Lo harus minta maaf ke gue dulu atau ngga gue balikin bola ini!" "Bodo." "Lo benar benar yah ngeselin banget sehari aja ngga berantem sama gue bisa. Ngga habis pikir dah gue kalo lo yang jadi suami gue." "Jangan dipikirin!" Taufan merampas bola basket dari tangan Auryn. Auryn yang tak siap pun terjatuh ia memejamkan matanya. Auryn merasakan tubuhnya yang tak terbentur lantai lapangan. Ia membuka sedikit matanya. Mata Auryn bertubrukan dengan mata elang milik Taufan yang menatap tajam dirinya. Taufan memegang pinggang Auryn saat Auryn hampir terjatuh. Auryn mengakui Taufan memang tampan tapi yang membuat Auryn tak suka selain suka menghukum Auryn Taufan juga muka nya datar tidak ada ekspresi sama sekali. "Cieeeee," sorakan dari anak yang lain membuat Taufan refleks melepaskan tangannya yang berada di pinggang Auryn. Brukk "Awwww." Auryn mengusap pantatnya yang berciuman dengan lapangan. Ia mendongak kesal menatap Taufan. "Lo tuh nolongin setengah ngga ikhlas tau ngga," kesal Auryn. Taufan yang masa bodo kembali menghampiri temannya dan bermain basket. Auryn menganga tak percaya bukan nya minta maaf malah ditinggal pergi mana pantatnya sakit lagi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD