Hasrat Yang Membuncah ⚠️

1332 Words

Mikayla duduk bersandar di tepi ranjang, tubuhnya masih terbungkus selimut putih yang kusut. Matanya menatap kosong pada noda di seprai yang belum sempat dibersihkan. Ketika Arsenio berdiri di hadapannya, membawa secangkir kopi yang tidak tersentuh, suaranya terdengar rendah namun penuh keberanian. “Kenapa kau melakukan itu padaku, Arsenio?” Arsenio menatapnya lama. Pandangannya tidak sekadar dingin, tapi juga dalam, seperti menyembunyikan sesuatu yang tidak ia ungkapkan semalam. Ia menaruh cangkir itu di meja kecil di samping ranjang, lalu menjawab tanpa ragu. “Karena semalam aku membuat janji.” Mikayla menatapnya tajam. “Janji apa?” “Janji kepemilikan. Kau sudah jadi milikku, Kayla. Seluruh hidupmu ada di tanggung jawabku mulai sekarang.” Mikayla terdiam. Hatinya bergetar, bukan ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD