bc

TAHUN BARU AKU MERİNDUKANMU?

book_age18+
2
FOLLOW
1K
READ
HE
age gap
bxg
serious
mystery
loser
campus
highschool
rejected
kingdom building
civilian
like
intro-logo
Blurb

Pada malam Minggu, Jemi Kimer bersama dengan Bobi karibnya berencana mengikuti pertemuan dan perkenalan di sebuah kafe yang bernama Dambanya Kafe. Jemi disana dikenalkan oleh Risa yang cikal bakal menjadi tokoh utama wanita di dalam cerita, yakni bersama dengan Kenia. Perkembangan terjadi ketika pertemuan pertama mereka yang melibatkan perasaan, dan sehingga membuatnya menjadi larut serta menjalani berbagai macam problem. Tidak hanya rasa suka terhadap wanita impian namun juga kehidupan. Jemi Kimer menjalani hari-hari dengan penuh semangat, dan akhirnya berjumpa dengan wanita yang bakal menjadi calon istrinya. Kemudian berbagai macam kendala dan kestabilan kehidupan di jalaninya, termasuk pekerjaan.

chap-preview
Free preview
PROLOG DESEMBER TAHUN BARU DAN WANITANYA
Penulis HS JORI Desember…….. Rintik hujan turun begitu lambat hingga menyentuh di sela-sela jalanku. Seperti butiran hujan yang turun di batas kerinduanku. Angin sepoi-sepoi membangun di rasaku, Seperti badai yang datang tiba-tiba, Berombak beradu pikir, Aku tinggalkan kesan yang indah dan cukup mendalam, Saat semua tak pernah kau mengerti. Ingin kau mengukir lagi? Ah sudahlah….jadikan kenangan saja… Lebih baik begini, lebih baik begitu. Emas, mutiara ataukah berlian? Untuk apa? buat siapa? Ah sudahlah….berikan saja. Pergi aku ke kafe itu pada bulan Desember Mencari cara, mencari apa yang kau mau….... Kulihat jalanan pada malam ini sungguhlah ramai, mataku seakan-akan tertuju pada perasaan suka kepadanya. Namun aku tak tahu pasti seperti apa merekahnya, yang jelas ku sudah ingin bertemu dengannya. Disela-sela jalanan pada saat Desember ini, aku terbayang-bayang kepadanya. Kiranya wanita itu mampu membuatku berdegup-degup, deg-degan dan tiba-tiba saja seperti ku melihat sesuatu. Mataku seolah-olah membayang akan sebuah kehadiran yang nyata, walau sekarangnya aku masih di jalanan, namun getaran itu telah kurasakan. "Apakah mungkin aku punya perasaan kepadanya wanita itu?." Ya mungkin saja, dan aku tak tahu pasti seperti jika nanti bila berjumpa dengannya, menatapnya, memandanginya dengan penuh hasrat yang begitu bersemangat, sehingga aku pergi ke Kafe Damba itu dengan penuh rasa bangga. Dia adalah seorang wanita yang cukup mempesona. Perkenalan ini sepertinya menjadi sesuatu yang indah, dan mungkin juga bisa berharga. Namun angin malam dan debar-debar yang kurasakan pada saat ini, begitu menggebu-gebu, bahkan aku seperti tidak sabaran. "Seperti tidak sabar untuk dapat bertemu dengannya." Sehingga di perjalanan membuatku memikirkan, padahal aku belum mengenal dan tahu siapakah dirinya wanita itu. Terasakan keinginan ini, sepertinya telah begitu lama mendambakan kasih sayang dari seorang wanita. Mungkin saja pada Desember kali ini akan lebih berbeda dari apa yang aku duga. Mungkin juga perasaanku akan lebih bernuansa dari sebelumnya, atau mungkin juga setelahnya. Namun yang jelas aku telah merasa senang dan bahagia, tentu karena hadirnya wanita itu dalam sebuah perkenalan. "Perkenalan yang menyenangkan." Terutamanya, ialah keinginan untuk dapat menempatkan perasaanku agar lebih nyaman, dan lebih mantap dari sebelumnya. Aku merasakan tahun ini sepertinya ada sesuatu yang lain, mungkin akan ada seseorang yang baru. Sesuatu yang dapat membuatku ke tempat yang lebih indah, dan lebih nyaman dari sebelumnya. Aku sudah cukup merasakan nuansa romansa itu. Tentunya hal-hal baru dan jauh dari sebuah misteri yang kosong, dari apa yang kutemui dan kulihat sebelumnya. Jika seseorang itu pergi, maka tentu gejolak hati pun akanlah membekas. Walau aku belum begitu yakin, tapi setidaknya ku sudah berharap dan menantinya. Tentunya hari yang baik, nyata dan jauh dari misteri perasaan. Aku belajar dan juga mencoba memahami keteguhan yang kupunya. Apapun itu aku coba menjadikannya sebagai pengalaman, atau juga kenangan. Kenangan yang indah dan bernuansa, setidaknya dapat menghiburku di saat aku sedang sepi. "Kenangan yang indah." Seiring berjalannya waktu, kemudian aku merasa cukup bahagia, karena adanya perkenalan dan perjumpaan, tentunya kesan terindah yang kuinginkan. Aku cukup susah dalam memahami seseorang, terlebih lagi itu adalah wanita, maka dari itu aku selalu belajar, dan membacanya dengan lebih baik. Baik yang bisa aku mengerti dan ku cerna. Aku begitu ingin merasakan adanya penghargaan, rasa bangga, dan tentunya kebahagiaan yang berbeda dari yang lainnya. Walau aku sulit dan terkadang susah dalam melupakan bayang-bayangnya, bahkan sampai-sampai membuatku termenung, penasaran dan merinding. Setidaknya aku telah menjadikannya sebagai pengalaman. Meskipun aku cukup lugu dan tak mengerti akan apa yang telah terjadi, bahkan sampai-sampai membuatku menjadi lupa. Setidaknya aku telah menjadikannya sebagai pelajaran. Mungkin juga wanita itu membutuhkan kasih sayang, terlebih lagi jika bisa mendapatkan apapun dalam hidup ini, lalu juga sesuai dengan keinginanku dan keinginanmu. Akan tetapi, tentu saja banyak problema yang akan selalu ada. Setidaknya aku telah belajar dan menjadikannya sebagai pengetahuan. Walau aku terkadang ingat dan lupa, tapi ku masih tetap teguh dalam perasaan yang kupunya, terutamanya pada saat-saat ini, disaat pertama kalinya aku jumpa kamu. "Pertama kalinya bertemu." Walaupun mungkin aku begitu banyak kekurangan, namun tentu aku berharap yang terbaik yang bisa ku berikan, terutamanya ialah kesan terindah. Kamu pun jugalah begitu menarik, mempesona, bahkan hari-hariku berjalan dan terasa menyenangkan, tentunya kesan terindah yang kurasakan. Berdebar-debar hingga berdegup-degup jantung ini, deg-degan terutamanya bila kuingat dirimu. Senyum itu sepertinya tampak selalu cerah. Bahkan di setiap aku berjalan, terkadang ku memikirkanmu, seolah-olah aku merasa kau ada di sampingku selalu, sehingga hal itu dapat membuatku termenung. Merasakan sesuatu yang tak pernah aku ketahui, dan bahkan seperti suatu misteri. Bagaimana keinginanmu yang sesungguhnya,? serta juga rindumu yang sebenarnya?. "Dimanakah cinta itu?." Aku mencoba berpuitis dan menulis tentang kamu, mencari dan mencoba menebak-nebak dimanakah dirimu. Karena kupikir hal itu akan membuatmu mengingatku. Tentunya kesan yang terindah yang ingin dirasakan. Meskipun pada saat-saat ini aku begitu penasaran, dan ingin rasanya langsung berjumpa serta berjabat tangan denganmu, namun masih dapat aku tahan. Tentu inginku adanya perjumpaan lagi, sekarang dan selanjutnya, karena aku pun juga membutuhkan kamu. Namun tanpa terasa waktu pun berlalu begitu cepat, dan suasana juga telah berubah menjadi berbeda, nyata atau fiksi, setidaknya aku bisa membayangkannya. Mungkin saja ada seseorang yang baru nantinya dan akan hadir, karena pada saat ini aku telah merasakan getaran-getaran yang hebat. "Bergetar-getar dan seperti tarik menarik, dan terasa ingin dekat." Aku tak tahu pasti seperti apa gelombang getarannya, namun sejauh aku membayang dan memikirkannya, sepertinya ia mempunyai senyum dan keceriaan. Suasana hari ini pun begitu bernurani, sehingga membuatku pergi ke Kafe Damba pada malam Minggunya. Ternyata disini ramai dan juga menyenangkan. "Siapakah dirimu,? Wanita itu." Aku tak ingat dan tak tahu pasti siapakah dia. Seperti apa jika nanti aku berjumpa denganmu. Sebelum aku memasuki kafe Damba, lalu dari kejauhan ada seseorang wanita yang pernah aku lihat sebelumnya. "Tapi entah dimana?." Dan aku merasa mengenalnya. Kemudian aku mendekat kepadanya di dekat jalanan kafe Damba. Tentu aku ingin menyapanya, namun karena belum tahu, dan jadinya ku diam saja. Sepertinya aku pernah bertemu dengannya sebelumnya, sejenak hal itu bisa kurasakan. Begitulah namanya menyukai, mungkin bisa tepat seperti yang aku tebak, atau juga tidak. Cuaca pada malam Minggu ini cukup bagus, tidak hujan namun sedikit gerimis, tentunya dingin kurasakan. Kemudian aku mendekat lagi kepadanya wanita yang ku lihat tadinya. Setelah aku tatap dengan lebih baik dan jelas, kiranya..., seperti ku melihat seseorang wanita yang pernah kukenal.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
35.6K
bc

Jodohku Dosen Galak

read
31.0K
bc

Pacar Pura-pura Bu Dokter

read
3.1K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
10.2K
bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
51.0K
bc

Desahan Sang Biduan

read
53.8K
bc

Silakan Menikah Lagi, Mas!

read
13.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook