“Hahaha....kamu bersemangat sekali Pak guru?” canda Kanaya sambal tertawa lebar. Dito hanya ikut tertawa kecil saja. Malu karena terlihat sangat bersemangat sekali untuk pergi jalan-jalan dengan Kanaya lagi. “Tertawalah terus seperti ini. Karena tawamu sangat indah.” Ungkap Dito tulus disertai dengan senyuman lembutnya, sambil menatap dalam ke retina Kanaya yang perlahan menghentikan tawanya dan balas menatap Dito. Termangu sejenak mendengar pujian dari Dito. Setelahnya ia mengangguk pelan. Sebagai tanda bahwa ia menyetujuinya. “Iya. Aku akan tertawa kembali mulai sekarang. Terima kasih banyak untuk semua bantuanmu padaku.” Ujar Kanaya tulus. Ia merasa beruntung karena mengenal pria baik dan lembut, juga sangat penyayang ini dalam kehidupannya yang terluka karena Reynand. Dito ters

